Kedua, menghargai sisi perjuangan Susi sebagai Saksi.
Ya, biar bagaimanapun juga, kita harus tetap menghargai kesaksian Susi dalam sidang, meskipun keterangannya banyak berbeda dengan BAP miliknya sendiri.
Kasihan juga sebenarnya saksi Susi, karena kalau melihat gelagatnya dirinya bimbang, antara mau jujur atau mau bohong, sepertinya memang ada yang mendoktrin atau menyeting saksi Susi dalam memberikan kesaksian.
Jadi, sampai di sini, kita harus tetap mendorong saksi Susi untuk jangan berbohong, apalagi dirinya sudah disumpah, dan berdoa agar saksi Susi tidak usah takut untuk bersaksi dan konsisten untuk bersaksi dengan jujur.
Saksi Susi memang termasuk saksi mahkota, namun statusnya bisa saja berubah sekejap mata kalau saksi Susi tetap "bodoh" untuk berlaku bohong, maka dari statusnya sebagai saksi bisa berubah jadi tersangka dan terdakwa, karena melakukan tindak pidana memberikan kesaksian palsu dalam persidangan.
Namun demikian, semoga saja saksi Susi berani melawan kebohongan untuk berkata jujur, semoga saksi Susi berani untuk tetap teguh mengungkap fakta kebenaran.
Ya, secara keseluruhannya, semoga saja kedepan fakta-fakta kebenaran terkait tindak pidana pembunuhan berencana Brigadir Joshua ini dapat segera terungkap dan dituntaskan, termasuk tetap transparan di beberkan kepada publik, sehingga publik tetap percaya terhadap hukum dan aparat penegak hukum dalam menegakkan keadilan di NKRI yang kita cintai bersama ini.
Demikian artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H