Saya tidak menyangka beberapa penyakit yang pernah saya derita ternyata membuat kesehatan jiwa saya terganggu, sehingga karenanya saya harus berobat juga ke dokter spesialis kejiwaan.
Ya, penyakit yang menyebabkan kesehatan jiwa saya terganggu tersebut adalah saat saya kena Covid-19 hingga dua kali dan gerd.
Semenjak kena Covid-19 kedua kalinya dan cukup parah, saya seperti trauma dan kena serangan panik berlebihan. Ketika rasa sesak melanda diri, saya jadi fobia yang berlebihan dan ini terus berlangsung hingga menyebabkan saya depresi hingga akhirnya memicu penyakit lainnya, yaitu gerd.
Bahkan saat gerd ini mulai saya derita, kepanikan dan ketakutan saya semakin menjadi-jadi. Ketika sedikit saja terasa sesak dan dada serasa sakit, saya langsung ketakutan, keringat dingin, badan rasa gemetar dan kesemutan semua.
Nah, dua penyakit inilah yang hingga sekarang ini membuat saya masih harus berobat berkala dan ke dokter spesialis kejiwaan, termasuk terapi untuk mengkonsumsi obat yang masuk ke dalam golongan obat psikotropika, jenis obat penenang yaitu alprazolam.
Dalam hal ini pun, dokter spesialis kejiwaan pun menegaskan kepada saya bahwa saya tidak boleh terus-terusan mengonsumsi obat penenang tersebut, karena bisa ketergantungan, apalagi juga termasuk golongan obat keras.
Memang sih dosis konsumi obat sudah bisa berkurang seiring saya mulai bisa mengendalikan pikiran saya ke arah positif pasca trauma kena Covid-19 lalu atau dalam artian semenjak saya sudah bisa lepas dari ketergantungan tabung oksigen dan mulai normal beraktivitas, serta terus konsultasi secara berkala ke dokter spesialis kejiwaan, sehingga kejiwaan saya dari trauma Covid-19 perlahan mulai pulih.
Akan tetapi, tak disangka, saya ternyata juga terkena penyakit gerd, saya enggak tahu juga kok saya bisa kena gerd ini, kalau dari diagnosis dokter spesialis penyakit dalam ya memang enggak jauh dari pola makan dan stres berlebih.
Ya, memang semenjak kena gerd ini stres saya terasa semakin meningkat karena rasa sesak dan menekan di dada mirip saat saya kena Covid-19 parah lalu. Sehingga kepanikan dan ketakutan saya semakin meningkat.
Inilah juga ternyata yang menyebabkan saya masih harus mengonsumsi obat penenang, ternyata kesehatan kejiwaan saya masih terganggu, karena buktinya saya masih ketakutan dan panik berlebih saat kena gerd.
Tidak mudah perjuangan saya menyembuhkan kesehatan jiwa saya ini, apalagi ketika obat penenang persediaannya sudah mulai menipis, kemudian ditambah kalau gerd saya kambuh, tekanan pekerjaan dan beban hidup serangan ketakutan dan kepanikan tak bisa saya hindarkan.
Namun seiring waktu berjalan dengan upaya gigih saya, dan seiring saya terus berkonsultasi rutin ke dokter spesialis kejiwaan, saya sudah mulai bisa mengendalikan pikiran saya ke arah positif.
Bahkan saya sudah bisa mengelola stres dan depresi saya ketika gerd saya kambuh, meski sementara ini saya belum bisa lepas dari obat penenang, tetapi setidaknya saya mengonsumsinya tidak seperti sebelumnya atau sudah sangat jauh berkurang.
Saya mengonsumai obat penenang kalau benar-benar penting dan darurat saja, dan sebelum mengonsumsinya pun saya izin dahulu sekaligus konsul ke dokter spesialis kejiwaan via telpon ataupun WA.
Ya, gangguan kesehatan jiwa bisa melanda siapa saja, bisa karena depresi yang berlebih, stres yang berlebih baik itu karena tekanan pekerjaan dan beban hidup ataupun karena penyakit.
Kalau setidaknya kejiwaan Anda seperti yang pernah penulis alami jelaslah kesehatan kejiwaan Anda sedang terganggu, maka Anda jangan ragu untuk berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
Jangan juga Anda self diagnosis, sebab kalau begini justru semakin memperparah kondisi kesehatan kejiwaan Anda. Jangan juga Anda merasa gila sehingga justru enggak terima dan jadi enggan berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
Saya pun pernah kok enggak terima ketika saya harus dirujuk juga ke dokter spesiasils kejiwaan. Saya bahkan sempat komplain, saya enggak gila, saya normal.
Tapi akhirnya saya paham dan bisa menerima, dengan kondisi saya yang sudah saya uraikan di atas, bahwa memang kesehatan jiwa saya sedang terganggu.
Ya, kesehatan jiwa itu amatlah penting, sebab jiwa yang sehat sangatlah mempengaruhi di mana kita menyadari potensi diri yang dimiliki untuk mampu menanggulangi tekanan hidup secara normal.
Termasuk mampu bekerja secara produktif, mampu memberikan kontribusi bagi lingkungannya dan secara keseluruhannya mencakup aspek-aspek fisik, psikologis, dan sosial.
Demikian artikel singkat ini.