Ya, memang semenjak kena gerd ini stres saya terasa semakin meningkat karena rasa sesak dan menekan di dada mirip saat saya kena Covid-19 parah lalu. Sehingga kepanikan dan ketakutan saya semakin meningkat.
Inilah juga ternyata yang menyebabkan saya masih harus mengonsumsi obat penenang, ternyata kesehatan kejiwaan saya masih terganggu, karena buktinya saya masih ketakutan dan panik berlebih saat kena gerd.
Tidak mudah perjuangan saya menyembuhkan kesehatan jiwa saya ini, apalagi ketika obat penenang persediaannya sudah mulai menipis, kemudian ditambah kalau gerd saya kambuh, tekanan pekerjaan dan beban hidup serangan ketakutan dan kepanikan tak bisa saya hindarkan.
Namun seiring waktu berjalan dengan upaya gigih saya, dan seiring saya terus berkonsultasi rutin ke dokter spesialis kejiwaan, saya sudah mulai bisa mengendalikan pikiran saya ke arah positif.
Bahkan saya sudah bisa mengelola stres dan depresi saya ketika gerd saya kambuh, meski sementara ini saya belum bisa lepas dari obat penenang, tetapi setidaknya saya mengonsumsinya tidak seperti sebelumnya atau sudah sangat jauh berkurang.
Saya mengonsumai obat penenang kalau benar-benar penting dan darurat saja, dan sebelum mengonsumsinya pun saya izin dahulu sekaligus konsul ke dokter spesialis kejiwaan via telpon ataupun WA.
Ya, gangguan kesehatan jiwa bisa melanda siapa saja, bisa karena depresi yang berlebih, stres yang berlebih baik itu karena tekanan pekerjaan dan beban hidup ataupun karena penyakit.
Kalau setidaknya kejiwaan Anda seperti yang pernah penulis alami jelaslah kesehatan kejiwaan Anda sedang terganggu, maka Anda jangan ragu untuk berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
Jangan juga Anda self diagnosis, sebab kalau begini justru semakin memperparah kondisi kesehatan kejiwaan Anda. Jangan juga Anda merasa gila sehingga justru enggak terima dan jadi enggan berobat ke dokter spesialis kejiwaan.