Namun tanpa dinyana tahun 2012 banyak perangkat Radio saya yang rusak berat, ini karena pada saat itu antena radio tersambar petir, hingga merembet ke perangkat pemancar radio, bahkan sampai menghancurkan perangkat-perangkat studio On Air dan studio produksi, termasuk sistem kelistrikan dan jaringan internet.
Padahal, perlindungan perangkat radio dari risiko sambaran petir sudah optimal, mulai dari penangkal petir, ground antena ke dalam tanah yang sangat dalam, termasuk arrester sistem kelistrikan. Pokoknya semua sudah sesuai standar keamanan, namun entahlah namanya juga petir enggak bisa juga diperkirakan ternyata tembus juga, mungkin saat itu petirnya sangat kuat banget.
Pada akhirnya, radio saya sempat berhenti operasional beberapa bulan karena force majeur ini.
Setelah itu, ketika saya hitung-hitung lagi, bahkan sudah dikalkulasi dengan pendapatan usaha radio, ternyata saya masih rugi dan harus nombok cukup besar untuk beli lagi perangkat Radio yang baru.
Karena kuat keinginan saya untuk menghidupkan lagi radio ini, sebagai jalan terakhir, saya pinjam modal ke bank. Akhirnya radio saya bisa On Air lagi.
Ya, perjalanan mulai tahun 2009, 2010, 2011 boleh dikata lancar dan boleh dibilang dalam tiga tahun ini saya sudah Break Even Poin (BEP) dan bahkan untung.
Tapi tahun 2012 beda ceritanya, saya rugi karena banyak alat radio rusak kena petir.
Kemudian memasuki tahun 2013 radio mulai bangkit perlahan. Tahun 2014 lancar, tahun 2015 BEP, dan tahun 2016 untung.