Setelahnya rekonstruksi adegan berganti ke adegan berikutnya, yaitu ketika PC tiduran sambil menelepon, kemudian ada tersangka Kuat Maruf (KM) yang duduk di lantai di dekat tersangka PC.
Setelahnya sudah, cukup sampai disitu saja, lalu di lanjutkan reka ulang adegan yang berikutnya, terus di mana adegan asusila yang dituduhkan tersangka PC kepada Brigadir Joshua, kok janggal ya?
Karena secara nyatanya dalam reka ulang adegan tersebut, sama sekali enggak ada tindakan asusila yang dituduhkan tersangka PC kepada Brigadir Joshua.
Padahal jelas banget, gara-gara peristiwa yang terjadi di rumah Magelang inilah yang menyebabkan terbunuhnya Brigadir Joshua di rumah dinas Kadiv Propam Duren Tiga, Jaksel.
Tentu saja, hal ini jadi janggal banget dan  jadi tanda tanya besar?
Karena hal ini bisa berarti tindakan asusila yang dituduhkan tersangka PC terhadap Brigadir Joshua hanyalah bohong belaka! Tidak terbukti! Atau dalam artian keterangan yang dilaporkan tersangka PC tidak benar!
Jadi, motif pembunuhan berencana Brigadir Josha ini sebenarnya apa dong? Gara-gara apa dong FS dan Komplotannya sampai tega membunuh Brigadir Joshua dengan keji begitu?
Atau karena motifnya sensitif, dan katanya hanya untuk konsumsi orang dewasa, jadi ada yang enggak di praktikkan soal motif dewasa ini dalam rekonstruksi tersebut?
Tapi kan ini rekonstruksi kejadian loh, harus sesuai fakta kejadian yang sebenarnya loh dan harus sesuai yang sudah ada dalam materi penyidikan, termasuk BAP-nya, seharusnya kan semua reka ulang adegan tersebut harus sesuai fakta kejadiannya kan.Â
Yang jelas, kejanggalan soal tidak adanya adegan tindakan asusila yang dilakukan Brigadir Joshua terhadap tersangka PC, seperti yang dituduhkan tersangka PC, harus bisa dipertanggung jawabkan untuk dijelaskan kepada khalayak publik secara transparan.
Namun tentunya kita harus tetap menghargai para pihak berwenang yang menangani kasus Brigadir J ini. Mudahan saja kejanggalan ini bisa terjawab.