Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cuekin Aja Para "Trouble Is A Friend" yang "Ngerusuhin" Eksistensimu di Kantor

30 Agustus 2022   09:09 Diperbarui: 1 September 2022   08:01 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita yang punya hidup tapi ada saja rekan kerja kita yang sering ngomentarin dan nyinyirin kehidupan kita, bahkan ranah urusan pribadi kita pun sampai juga di kepoin.

Kita yang punya kerjaan tapi ada saja rekan kerja yang sampai repot ikut ngerusuhin dan ngepoin kerjaan kita, bahkan ngerasanin kita yang jelek-jelek kemana-mana.

Kita yang punya eksistensi diri di kantor tapi ada saja rekan kerja yang ngerusuhin dan ngepoin kebereksistensian kita di kantor.

Ya, begitulah dinamikanya yang seringkali berlaku dalam dunia kerja, akan selalu ada saja rekan kerja kamu yang istilahnya jadi para trouble is a friend ini terkait kebereksistensian kita di kantor.

Lantas karenanya, akankah kamu terpengaruh oleh para trouble is a friend ini, dan justru kamu jadi semakin "kena mental" karenanya, bahkan kamu malahan semakin jatuh terpuruk?

Ah, janganlah, kamu harus tangguh dan mumpuni dalam menghadapinya, sebab para trouble is a friend ini, akan semakin senang dan menang bila dapat menjatuhkan kamu.

Ini karena mereka dapat memenangkan "teror" mental dan "teror" psikologisnya terhadap kamu, strategi yang dijalankan mereka berhasil dimainkan terhadapmu.

Dan setidaknya, pesaing yang menghalangi ambisi meraih sesuatu yang menjadi tujuan di kantor berkurang, karena ternyata kamu yang dianggap menjadi penghalang utama mereka telah kalah.

Lantas, bagaimana dong caranya untuk mengatasi ataupun menghadapi para trouble is a friend ini?

Ilustrasi gambar situasi Trouble Is A Friend dalam dunia kerja | Dokumen gambar via Kompas.com
Ilustrasi gambar situasi Trouble Is A Friend dalam dunia kerja | Dokumen gambar via Kompas.com

1. Cuekin aja ketika rekan kerjamu sering nyinyirin kamu atau ketika kamu diremehkan.

Daripada kamu ambil hati nyinyiran rekan kerjamu dan membuat mental kamu jatuh, lebih baik kamu cuekin aja, apalagi ketika Dia mulai meremehkan kehadiranmu.

Jangan coba-coba kamu debat, sebab kalau kamu respon Dia, maka Dia bakalan semakin menjadi-jadi, maka cuekin aja, jangan direspon.

Tetap berlaku biasa saja dan tetap pada posisimu sesuai jobdesc-mu, tampilkan performamu seperti biasanya, paling-paling juga nanti Dia capek sendiri dan berhenti sendiri.

2. Cuekin aja ketika rekan kerjamu menyepelekan kinerjamu.

Kamu sudah selesaikan produkmu, tapi rekan kerja kamu ngerusuhin dan kepoin kamu bahkan menyepelekan hasil kerjamu seperti misal, halah baru juga kerja gitu, halah biasa mah itu mah, hais penting kah gitu kerjaan kamu, dan sebagainya.

Kamu yang punya produk kerja kok, kan kamu yang tahu perihal produk kerjamu dan ada yang lebih berhak menilainya bukan Dia, biarin aja, paling Dia juga bentar diam sendiri kalau enggak kamu gaduhin.

3. Cuekin aja ketika rekan kerjamu meragukan kompetensimu.

Melihat tingkatan kompetensimu dirasa lebih canggih dari rekan kerjamu, biasanya untuk mempengaruhi kinerjamu, Dia akan mengomentari kompetensimu.

Seperti misal, baru juga bisa kayak gitu udah bangga, kalau kayak gitu aja mah gampang, gua mah bisa juga, dan sebagainya.

Biarin aja Dia begitu, karena itu tandanya Dia mulai gerah dan semakin tersaingi oleh kamu, sehingga kamu harus tetap on the track, jangan perdulikan Dia.

4. Cuekin aja ketika rekan kerjamu merendahkan talentamu dan potensimu.

Melihat kamu semakin menonjol di kantor artinya talentamu dan potensimu semakin jadi perhatian kantor dan sering jadi andalan kantor.

Jelas Dia akan semakin dongkol sama kamu, maka untuk semakin menjatuhkanmu Dia akan mengomentari minor terkait talentamu dan potensimu tersebut.

Seperti misal, baru juga punya kemampuan gitu udah bangga, kalau soal begitu enggak kamu aja kok yang bisa, ah biasa aja mah bakat gituan mah, dan sebagainya.

Abaikan saja kalau Dia ngomentarin kamu begitu, itu tandanya kamu mulai lebih unggul darinya, sehingga Dia merasa semakin tersaingi, apalagi ketika kamu mulai jadi andalan kantor.

5. Cuekin aja ketika rekan kerjamu mulai mengunjing pribadimu.

Seringkali juga ada rekan kerjamu yang berlaku menjelek-jelekkan kamu kepada rekan kerjamu yang lainnya, bahkan dibelakangmu ternyata diam-diam Dia juga menggunjing pribadimu dan privasimu.

Jangan kamu tanggapi, tahan emosimu, percayalah, ada mata yang tak terlihat menilaimu secara fair, dan tidak akan begitu saja sepihak percaya begitu saja terkait gunjingan tentangmu.

6. Cuekin aja ketika rekan kerjamu merasa lebih sempurna darimu.

Ketika rekan kerjamu selalu ngerusuhin dan ngepoin soal kamu di kantor, itu tandanya Dia selalu merasa lebih sempurna darimu.

Tanpa disadarinya Dia justru sedang mengungkapkan kegalauannya dan kerisauannya, termasuk iri dan dengki terhadap talenta dan potensimu, dan tanpa disadari justru Dia mengakui kekalahannya.

Jadi, biarkan saja dan jangan sampai terpengaruh kalau di lingkup kerjamu ada para trouble is a friend yang sering ngerusuhin dan ngepoin kamu.

Asalkan kamu tetap tenang, ajeg, dan tetap punya prinsip yang kuat, siapa yang menang Dia atau Kamu maka sering waktu lah yang akan membuktikan dan menjawabnya.

Ya, perilaku trouble is a friend ini akan seringkali terjadi dilingkup kantor manapun, maka kamu akrabi saja masalah yang sering datang dari Dia yang bertindak sebagai trouble is a friend ini.

Karena juga hal begini adalah bagian yang tak terpisahkan dalam hidup, karena secepat apapun kamu berlari dari realita, maka masalah akan tetap ada dan mengintai.

Jadi, kamu harus mengakrabi masalah tersebut, tidak memandangnya sebagai musuh melainkan hadapi saja masalah tersebut sebagai sahabat atau teman.

Dengan begitu kamu akan mampu bertahan menghadapinya dan melewatinya dengan kuat mental, tangguh dan mumpuni, dan semakin matang dan dewasa dalam dunia kerja.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun