Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ferdy Sambo Cs, dari Magelang Terguling Saguling Tersandung Duren Tiga

22 Agustus 2022   13:10 Diperbarui: 22 Agustus 2022   13:18 3478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar karikatur Irjen Ferdy Sambo dan Brigadir Joshua | Dokumen Gambar Via Disway.id

Bermula dari laporan terkait tindakan Brigadir Joshua yang dinilai melukai harkat dan martabat keluarga di Magelang akhirnya membuat Irjen Pol Ferdy Sambo (FS) murka.

Bahkan kemarahannya tersebut tak bisa lagi dibendungnya dan ditahannya, yang pada akhirnya berujung pada terbunuhnya Brigadir Joshua.

Padahal, belum tentu laporan yang diterima FS tersebut benar seperti apa yang diterimanya, tapi karena sudah terlanjur terpancing emosi amarah akhirnya kemurkaanlah yang merasukinya.

Bahkan, soal motif apa yang jadi penyebab melukai harkat dan martabat hingga membuat FS marah ini pun, pihak Polri tidak pernah merilisnya kepada publik.

Informasi yang ada hanyalah koar-koar Kuat Maruf (KM) soal melihat atau mendapati Brigadir Joshua berdekatan dengan Putri Candrawathi (PC), dan inipun belum tentu benar.


Jadi, ya memang belum jelas apa sih motif penyebab soal terlukai harkat martabat keluarga yang menyebabkan FS sampai murka ini.

Ya, pada akhirnya karena alasan peristiwa di Magelang inilah, akhirnya disusunlah skenario jahat untuk membunuh Brigadir Joshua di Rumah Pribadi FS di Saguling oleh FS bersama komplotannya yaitu RR, KM, dan RE, termasuk PC.

Bahkan, FS dan PC terlibat pembicaraan serius hampir satu jam lamanya, terkait skenario jahat rencana pembunuhan Brigadir Joshua yang disusun oleh FS.

Setelah fix semuanya, berangkatlah rombongan PC, RR, RE, KM yang termasuk didalamnya ada Brigadir Joshua ke Rumah Dinas FS di Komplek Duren Tiga, yang tak lama kemudian disusul FS keluar dari rumah di Saguling menuju Rumah Dinas di Duren Tiga.

Ya, pada akhirnya di Rumah Duren Tiga inilah Brigadir Joshua dibunuh, mulanya RR yang diperintah FS untuk mengeksekusi Brigadir Joshua, tapi karena RR menolak, maka RE lah yang akhirnya diperintah oleh FS untuk mengeksekusi mati Brigadhir Joshua.

Dengan posisi Brigadir Joshua sudah tersimpuh tak berdaya disaksikan oleh RR, dan KM, terdengar perintah tembak woy tembak woy, dan akhirnya dor, dor, dor, RE mengeksekusi Brighadir Joshua.

Kemudian dor, dor, dor, FS menembaki dinding rumah dinasnya untuk menskenariokan seolah-olah terjadi insiden polisi tembak polisi, bahkan soal kejadian inipun sebenarnya PC juga turut ada di TKP dan jadi bagian dari skenario jahat FS.

Ilustrasi rumah pribadi Ferdy Sambo di saguling dan eks Rumdisnya di Duren Tiga gambar via Tribunnews.com
Ilustrasi rumah pribadi Ferdy Sambo di saguling dan eks Rumdisnya di Duren Tiga gambar via Tribunnews.com

Tanggal 8 Juli 2022 kejadian, tapi tiga hari kemudian yaitu pada tanggal 11 Juli 2022 baru dirilis kepada publik, bahwa terjadi insiden polisi tembak polisi dengan dugaan pelecehan seksual dan kekerasan wanita terhadap PC yang dituduhkan kepada Brigadir Joshua.

Kemudian dengan kekuasaan pangkat dan jabatannya dalam masa jeda waktu 3 hari tersebut FS memperalat anggota Polres Metro Jaksel dan anggota Divpropam Polri untuk mengikuti skenario jahatnya yang pada akhirnya terjadilah obstruction of justice.

Bahkan, FS pun memainkan skenario jebakan psikologis hingga mewek termehek-mehek untuk meyakinkan sejumlah pihak atas kejadian yang menimpanya untuk mendapat simpati, dan hampir saja juga jutaan masyarakat tertipu atas skenario jahat FS ini.

Sementara itu di Jambi, Orangtua mana yang tidak sedih dan meraung menangis mendapati kenyataan bahwa anak kesayangannya dipulangkan dalam kondisi menjadi mayat, bahkan sampai terjadi insiden, bahwa pihak keluarga dilarang membuka peti jenazah Brigadir Joshua.

Tapi, dengan kegigihan pihak keluarga akhirnya dapat terbukalah juga peti jenazah Brigadir Joshua, dan betapa mengejutkannya ketika pihak keluarga mendapati kondisi jenazah Brigadir Joshua yang diduga meninggal dunia secara tidak wajar.

Pada akhirnya, pihak keluarga Brigadir Joshua menuntut keadilan terkait kematian Brigadir Joshua yang dirasa tidak wajar ini dan meminta Presiden Jokowi untuk perhatian terhadap tuntutan keluarga Brigadir Joshua.

Melalui pihak kuasa hukum keluarga, yaitu Kamaruddin Simanjuntak, Dkk. Keluarga Brigadir Joshua menuntut keadilan dan melaporkannya pada pihak Polri bahwa Kasus Brigadir J ini adalah pembunuhan berencana.

Dengan semakin merebaknya kejanggalan demi kejanggalan kasus Brigadir J, akhirnya Kapolri merespon Kasus Brigadir J ini dan segera membentuk Timsus untuk mendalaminya, termasuk melibatkan sejumlah pihak diantaranya Komnas HAM.

Ilustrasi gambar Karikatur Irjen Ferdy Sambo tersangka pembunuhan berencana Brigadir Joshua via Disway.id
Ilustrasi gambar Karikatur Irjen Ferdy Sambo tersangka pembunuhan berencana Brigadir Joshua via Disway.id

Mulanya, RE ditetapkan jadi tersangka tunggal, tapi pada akhirnya RE mulai "bernyanyi" maka terungkaplah bahwa kasus Brigadir J bukan insiden baku tembak, bahwa tidak ada insiden tembak menembak, yang ada adalah dirinya mengeksekusi Brigadir Joshua atas perintah FS, sehingga terseretlah tersangka lainnya yaitu RR, KM, dan akhirnya FS sebagai otak pelaku pembunuhan berencana Brigadir Joshua.

Selang waktu kemudian, berdasar kelengkapan berkas perkara FS, RR, RE, dan KM, keterangaan saksi-saksi dan CCTV Saguling dan CCTV Duren Tiga yang sempat dirusak dan dihilangkan ini tapi akhirnya diketemukan ini.

Kemudian juga berdasarkan hasil pemeriksaan Timsus kepada PC sebanyak 3 kali, maka menyusullah PC jadi tersangka kelima pembunuhan berencana dan dinyatakan terlibat dalam skenario jahat FS.

Menyusul juga kemudian, 5 perwira Polri yang ditersangkakan tindak pidana obstruction of justice yaitu, BJP HK, AKBP ANP, AKBP AR, Kompol BW, dan Kompol CP.

Tapi sayangnya, motif sensitif (hanya untuk orang dewasa) terkait pembunuhan berencana Brigadir Joshua, enggan di buka Polri kepada publik, jadi lah publik tetap penasaran soal motif sensitif ini, sehingga merebaklah soal motif pembunuhan Brigadir Joshua ini menjadi liar.

Ya, begitulah babak demi babak drama episode skenario jahat FS dan komplotannya, dan akhir drama playing victim PC yang akhirnya layak untuk di beri judul "Ferdy Sambo Cs, Dari Magelang, Terguling di Saguling dan Tersandung di Duren Tiga".

Dan pada akhirnya kelima tersangka ini yaitu, FS, RR, RE, KM, dan PC disangkakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 Jo 55 dan 56 dengan ancaman terberat hukuman mati.

Babak kasus Brigadir J pun, semakin berkembang, ini karena FS juga tersandung kasus dugaan suap, bahkan berkembang lagi tentang kekaisaran Ferdy Sambo terkait konsorsium 303, yang tengah didalami juga oleh pihak Polri.

Yang tak kalah miris juga adalah, setelah FS dan PC jadi tersangka adalah, bagaimama nasib keempat anak pasangan suami istri ini, karena pastinya biar bagaimanapun juga apa yang menimpa kedua orang tuanya akan berdampak pada psikis, mental, dan kejiwaan mereka, sehingga dalam hal ini amatlah perlu pendampingan dalam rangka trauma healing.

Di sinilah kiranya yang harus juga jadi perhatian para pihak berwenang, terkait bagaimana soal nasib keempat anak dari FS dan PC ini, apa lagi yang bungsu masih balita.

Yang jelas kedepan, babak selanjutnya juga akan segera di mulai yaitu proses pengadilan dan Sidang Kode Etik Polri, dan tentunya kedua proses ini perlu dikawal juga oleh berbagai pihak termasuk masyarakat untuk di proses secara terbuka ataupun transparan.

Ya, kasus kejahatan pembunuhan berencana Brigadir Joshua ini memang bukan kejahatan biasa, ini adalah kejahatan yang sangat luar biasa dan jadi sejarah kelam atas jatuhnya marwah Polri.

Publik dikejutkan dan tidak habis pikir, bagaimana bisa institusi Polri ternyata faktanya terjadi kejahatan yang sangat luar biasa, bahkan hampir saja kasus brigadir J ini terjadi Dark Number dan Code of Sillent.

Namun, pada akhirnya biar bagaimanapun kebusukan kejahatan disimpan serapi mungkin, pada akhirnya terkuak juga fakta kebenarannya.

Yang jelas, yang bisa jadi perkembangan positifnya adalah, bermula dari kasus brigadir j ini, pada akhirnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo melakukan bersih-bersih atau pembenahan di tubuh Polri dan tak segan mencopot anggotanya yang main-main melanggar aturan yang berlaku di Polri.

Ya. Secara tersirat, Brigadir Joshua adalah Pahlawan bagi Polri, gugurnya Brigadir Joshua dalam tugasnya tak sia-sia, karena pada akhirnya Polri kian berbenah dan berkomitmen untuk bersih-bersih diri demi menjaga citranya, mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap polri dan menjunjung tinggi marwahnya sendiri.

Yang pasti, harapannya kedepan, agar dapatnya kasus brigadir j ini segera tuntas hingga putusan pidana ditetapkan dan para pelakunya menerima hukuman yang setimpal.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun