Mulanya, RE ditetapkan jadi tersangka tunggal, tapi pada akhirnya RE mulai "bernyanyi" maka terungkaplah bahwa kasus Brigadir J bukan insiden baku tembak, bahwa tidak ada insiden tembak menembak, yang ada adalah dirinya mengeksekusi Brigadir Joshua atas perintah FS, sehingga terseretlah tersangka lainnya yaitu RR, KM, dan akhirnya FS sebagai otak pelaku pembunuhan berencana Brigadir Joshua.
Selang waktu kemudian, berdasar kelengkapan berkas perkara FS, RR, RE, dan KM, keterangaan saksi-saksi dan CCTV Saguling dan CCTV Duren Tiga yang sempat dirusak dan dihilangkan ini tapi akhirnya diketemukan ini.
Kemudian juga berdasarkan hasil pemeriksaan Timsus kepada PC sebanyak 3 kali, maka menyusullah PC jadi tersangka kelima pembunuhan berencana dan dinyatakan terlibat dalam skenario jahat FS.
Menyusul juga kemudian, 5 perwira Polri yang ditersangkakan tindak pidana obstruction of justice yaitu, BJP HK, AKBP ANP, AKBP AR, Kompol BW, dan Kompol CP.
Tapi sayangnya, motif sensitif (hanya untuk orang dewasa) terkait pembunuhan berencana Brigadir Joshua, enggan di buka Polri kepada publik, jadi lah publik tetap penasaran soal motif sensitif ini, sehingga merebaklah soal motif pembunuhan Brigadir Joshua ini menjadi liar.
Ya, begitulah babak demi babak drama episode skenario jahat FS dan komplotannya, dan akhir drama playing victim PC yang akhirnya layak untuk di beri judul "Ferdy Sambo Cs, Dari Magelang, Terguling di Saguling dan Tersandung di Duren Tiga".
Dan pada akhirnya kelima tersangka ini yaitu, FS, RR, RE, KM, dan PC disangkakan pasal 340 KUHP subsider pasal 338 Jo 55 dan 56 dengan ancaman terberat hukuman mati.
Babak kasus Brigadir J pun, semakin berkembang, ini karena FS juga tersandung kasus dugaan suap, bahkan berkembang lagi tentang kekaisaran Ferdy Sambo terkait konsorsium 303, yang tengah didalami juga oleh pihak Polri.
Yang tak kalah miris juga adalah, setelah FS dan PC jadi tersangka adalah, bagaimama nasib keempat anak pasangan suami istri ini, karena pastinya biar bagaimanapun juga apa yang menimpa kedua orang tuanya akan berdampak pada psikis, mental, dan kejiwaan mereka, sehingga dalam hal ini amatlah perlu pendampingan dalam rangka trauma healing.
Di sinilah kiranya yang harus juga jadi perhatian para pihak berwenang, terkait bagaimana soal nasib keempat anak dari FS dan PC ini, apa lagi yang bungsu masih balita.