Tak pelak juga, akibat dari lonjakan populasi hewan liar seperti kucing dan anjing ini, terkadang sampai menimbulkan perilaku tindak kekerasan oleh masyarakat dengan alasan kesehatan dan karena sudah jadi hama, seperti membasminya alias membunuhi para kucing liar ataupun anjing liar ini.
Lantas, bagaimana solusinya untuk mengendalikan populasi hewan liar (Kucing dan Anjing) di kawasan hunian ini?
Tentunya peran penting dan tanggung jawab soal pengendalian populasi hewan liar ini ada pada pihak pemerintah di daerah masing-masing, sebabnya juga pemerintah memiliki Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) yang berwenang dalam mengendalikan poulasi hewan liar di kawasan hunian.
Pemerintah melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan semestinya melakukan survey dan pendataan, untuk melihat sejauh mana suatu kawasan hunian sudah masuk kategori terjadi lonjakan hewan liar seperti halnya kucing dan anjing ini.
Kalau memang berdasarkan survey dan pendataan tersebut sudah dinyatakan memang terjadi lonjakan populasi, maka pemerintah harus menindak lanjutinya untuk segera dilakukan kastrasi ataupun vaksinasi.
Akan tetapi, yang sangat patut disayangkan itu adalah, pemerintah sendiri masih kurang perhatian terkait survey dan pendataan hewan liar di kawasan hunian ini.
Ketika ada kejadian kekerasan terhadap hewan liar baru nongol dan koar-koar, atau ketika ada laporan atau keluhan masuk dari masyarakat soal ledakan populasi hewan liar baru bertindak melakukan kastrasi dan vaksinasi.
Inilah yang sekiranya juga harus jadi bahan evaluasi dan pertimbangan bagi pihak pemerintah dan pihak berwenang soal pengendalian populasi hewan liar di kawasan hunian ini agar dapatnya kedepan lebih perduli dan perhatian lagi.
Kastrasi apa itu?
Berkaitan dengan soal populasi hewan liar ini maka ada baiknya juga kita mengetahui, tentang apa sih kastrasi ini.
Kastrasi atau sterilisasi merupakan suatu tindakan dalam rangka mengendalikan populasi hewan liar dengan teknik operasi pada hewan jantan dengan menghilangkan sumber hormon reproduksi pada jantan yaitu testosteron yang dihasilkan pada testis.