Terjadinya gejala degradasi etika moral politik yang di antaranya adalah perilaku dan komunikasi politik Parpol!
Apa buktinya?
Ya, memang sih yang dipersoalkan ini, tidak berlaku untuk semua parpol, namun kalau dilihat dari skala seberapa banyak kursi Parpol di Parlemen, maka setidaknya mereka cukup mewakili terkait mulai menggejalanya degradasi etika moral politik Parpol!
Bisa dilihat bagaimana balutan gurau atau canda politik yang kebablasan dan kekonyolan tergambar nyata, bahkan saling berseteru tidak etis di medsos maupun media lainnya dengan candaan yang tidak elegan.
Inilah setidaknya yang jadi gambaran nyata betapa komunikasi dan perilaku politik yang dibangun justru tidaklah memberi edukasi politik yang bermartabat bagi masyarakat.
Semakin memantik kontradiksi dan kritik dari berbagai kalangan, dan termasuk masyarakat, betapa sebenarnya bikin malu dan menyedihkan! Bah naif kali!
Bisa diambil contoh bagaimana perseteruan Cak Imin dan Yenny Wahid, bagaimana kurang elegannya Megawati Cantik soal statetmennya yang menyinggung perasaan para tukang bakso sejagat Indonesia.
Termasuk saat Megawati cantik menyakiti hati para emak-emak seantero Nusantara terkait statemennya soal minyak goreng.
Lalu, perilaku saling sindir menyindir soal Parpol sombong, belum lagi soal selfi puan yang banyak menuai kontra karena dinilai tidak beretika dan ke depan bisa saja ada lagi keanehan-keanehan perilaku politik di negeri ini.
Inipun belum termasuk kalau menengok ke belakang terkait perilaku etika politik parpol berkaitan dalam hal komunikasi politiknya ini, kalau boleh di bilang, kian kesini kok gejalanya semakin parah alias semakin degradasi.
Sah-sah saja sih menggenjot popularitas dan elektabilitas bagi panggung politik masing-masing, tapi janganlah juga kebelakangkan edukasi politik bagi masyarakat.