Kami berduka dan sangat kehilangan kalian, segala daya upaya sudah dilakukan untuk menyelamatkan kalian, tetapi amanah mengemban tugas abadi adalah takdir, selamat jalan pahlawan, selamat jalan para putra bangsa.
*****
Ya, semoga apa yang tertoreh dalam sejarah, dengan catatan tenggelamnya KRI Nanggala 402 ini bisa jadi perhatian dan pertimbangan pemerintah, Kemhan RI dan termasuk para pemangku kepentingan di negeri ini.
Agar dapatnya bijak hati dan membuka mata dengan wawas dan saksama terhadap alat utama sistem senjata kekuatan militer darat, udara, maupun laut milik TNI, terkait persoalan tingkat kerentaan Alutsista-alutsista tersebut.
Karena memanglah tidak dimungkiri, KRI 402 Nanggala hanyalah satu dari sekian banyak Alutsista TNI yang usianya sudah terkategori renta ataupun sudah usang dan ketinggalan zaman.
Bahkan sebenarnya kalau mau jujur, kapal selam sejenisnya kalau di negara lain, sudah pada pensiun, atau setidaknya sudah jadi museum ataupun monumen. Tapi di Indonesia masih dioperasikan.
Inilah setidaknya yang harus jadi perhatian penting bila menyoal bermacam Alutsista TNI yang kategorinya sudah semakin usang dan termakan usia ini.
Indonesia seyogianya, harusnya bercermin dari negara lainnya yang semakin berlomba-lomba memodernisasi Alutsistanya masing-masing.
Karena di lapangan bisa dilihat, bagaimana bantuan-bantuan Alutsista dari negara lain justru menunjukan show of force Alutsista canggih dan modern yang mereka miliki dalam rangka misi pencarian KRI Nanggala 402, lalu sebelumnya terlihat juga saat misi pencarian pesawat komersial Sriwijaya Air SJ 162 Â dan Lion Air JT 610.
Sehingga jadi terpampanglah secara nyata bagaimana kontrasnya perbandingan kekuatan dan tingkat modern dan kecanggihan antara Alutsista milik TNI dengan Alutsista milik negara lain.
Oleh karenanya kedepan, dengan berkaca dari peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala 402 ini, agar dapatnya jadi evaluasi dan instrospeksi diri bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan lainnya terkait pentingnya modernisasi Alutsista TNI.
Sepeti misal, mengevaluasi terkait apakah sekiranya Alutsista TNI yang sudah renta masih layak beroperasi, berapa batasan kelayakannya, bagaimana tingkat risikonya kalau masih beroperasi.