Jakarta, Rabu, 31 Maret 2021, aksi serangan terorisme kembali terjadi di negeri ini, bahkan kali ini sungguh tidak tanggung-tangung, pelaku terorisme sudah menyasar Markas Besar Polri.
Seperti yang di kabar beritakan, pelaku teror bersenjata berhasil menerobos masuk ke Mabes Polri dan hendak menuju ruang kerja Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit, namun upaya pelaku terorisme dapat digagalkan oleh aparat Kepolisian.
Sempat terjadi baku tembak, antara aparat Kepolisian dan pelaku teror, namun pada akhirnya pelaku teror dapat dilumpuhkan dan berhasil ditembak mati oleh aparat Kepolisian.
Ya, yang jelas dari kejadian ini, sudah barang tentu masuk ke dalam kategori yang sudah sangat berbahaya dan harus benar-benar sangat diwaspadai, karena jelas sekali sasaran utama dari pelaku terorisme adalah membunuh Kapolri Jenderal Polisi, Listyo Sigit.
Artinya, serangan teroris kali ini, levelnya sudah sangat tingkat tinggi, bayangkan saja, Institusi Keamanan sekelas Mabes Polri yang notabene pengamanan dan pengawasannya sangat berlapis dan sangat ketat, sudah berani diterobos oleh pelaku terorisme, jelas banget ini sangat tidak main-main.
Ini juga sekaligus merupakan bentuk teror secara psywar yang sangat tinggi dan dampaknya bisa sangat signifikan di masyarakat,Â
Sebab, para pelaku terorisme sudah sangat masif menimbulkan rasa tidak aman, ketakutan dan kengerian kepada masyarakat.
Ini pun menunjukkan bukti, bahwa para pelaku terorisme memang sudah di doktrin atau dibaiat untuk siap mati, dan sudah memegang teguh, bahwa kematian mereka adalah jalan surga menurut mereka.
Sekaligus juga para pelaku terorisme ingin menunjukan kebereksistensian mereka, bahwa Institusi Keamanan sekelas Polri saja berani mereka serang apalagi lagi yang lainnya, apalagi hanya masyarakat.
Sehingga di sinilah yang harus wajib jadi perhatian pemerintah, pihak keamanan, maupun pihak berwenang lainnya, agar kiranya semakin ekstra meningkatkan kewaspadaannya dan kehati-hatiannya dari aksi terorisme yang menyasar Mabes Polri ini.
Karena bukan tidak mungkin, para pelaku terorisme juga mengincar pejabat-pejabat negara lainnya dan institusi lainnya bahkan mungkin tempat lainnya dan masyarakat.
Sehingga jangan sampai lengah, body sistem dalam hal pengamanan para pejabat negara dan institusi harus diperketat, dipertebal dan semakin berlapis.
Sekaligus juga harus segera melakukan langkah cepat untuk mendalami dan mendeteksi siapa-siapa saja yang ada keterkaitannya dengan pelaku terorisme di Mabes Polri, untuk menemukan sekaligus memutus mata rantai serangan teror mereka ini di arahkan kemana saja.
Yang jelas, dalam aksi serangan terorisme di Mabes Polri ini, maka Pemerintah, Polri, dan pihak terkait lainnya harus bisa menenangkan masyarakat atas bentuk ketakutan dan kengerian yang memang dengan sengaja ditimbulkan oleh para pelaku terorisme ini.
Karena ini jelas berdampak pada masyarakat, ya bagaimana tidak, Mabes Polri saja sudah berani diserang apalagi masyarakat, sehingga diperlukan langkah ekstra ordinari terkait bagaimana jaminan keamanan terhadap masyarakat dan itu harus wajib ditunaikan oleh pemerintah.
Di satu sisi lainnya, pemerintah juga harus segera bisa menemukan akarnya masalahnya di mana, dalam rangka memberantas sel-sel utamanya dari jaringan teroris ini, dan bagaimana langkah yang paling efektif dan efisien dalam rangka cegah dini dan cegah tangkalnya harus seperti apa dan bagaimana.
Memang hal ini tidaklah mudah, namun bila sinergitas di antara pihak terkait kompak, setidaknya bisa semakin mempersempit ruang gerak para pelaku terorisme dan jaringan mereka, sehingga dapat semakin menutup dan membaca ruang gerak dari para pelaku terorisme ini beserta jaringannya.
Yang pasti, berdasar amanah UUD 1945, jaminan keselamatan jiwa raga seluruh warganegara dari aksi terorisme adalah tanggung jawab negara.
Jadi jangan sampai lengah sedikitpun atas aksi terorisme yang terjadi di negeri ini, sehingga warganegara kembali merasa aman dan tenang.
Semoga saja berbagai masalah yang terjadi terkait jaringan teroris dan aksi terorisme ini dapat di atasi, sehingga NKRI yang kita cintai bersama ini selau tentram, aman dan damai.
Demikian artikel singkat ini.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H