Avoidant Personality Disorder, apa sih itu?
Ya, avoidant personality disorder itu ternyata adalah sejenis gangguan kepribadian, di mana yang sedang mengalaminya akan menghindari atau menutup diri dari interaksi sosial dan lingkungan sosial karena merasa diri selalu kurang dibandingkan dengan orang lain. Adapun gejala-gejala avoidant personality disorder, antara lain sebagai berikut:
- Sering mengisolasi diri dengan tidak mau berinteraksi dengan orang lain
- Sering menarik diri dari lingkungan sosial karena takut dikritik oleh orang lain
- Selalu merasa ragu dan berprasangka buruk dalam beraktivitas
- Terlalu takut dengan bayang-bayang risiko, takut terjebak dalam situasi konflik, sering minder dan tidak percaya pada diri sendiri
Jadi, jelas banget kan kalau avoidant personality disorder ini jika tidak diatasi, maka kesehatan mental dan psikologis Anda akan semakin tertekan dan terganggu.
Bahkan bisa semakin merembet pada gangguan-gangguan lainnya yang semakin memperburuk dimensi sikap, perilaku dan kepribadian Anda seperti, membawa Anda jadi overthinking, catastrophizing, dan sejenisnya.
Sehingga Anda justru jadi terbiasa sering kepikiran yang enggak-enggak, mau apa-apa jadi takut dan ragu karena selalu dibayangi prasangka pikiran yang buruk.
Mau ngapa-ngapain nanti takut inilah, nanti takut itulah, nanti jadinya beginilah, nanti jadinya begitulah, padahal apa yang jadi prasangka buruk ataupun prasangka yang enggak-enggak dalam pikiran itu belum tentu benar adanya seperti yang disangkakan.
Memang sih penulis juga baru tahu sekarang ini setelah membaca-baca dari berbagai referensi literasi tentang avoidant personality disorder ini, dan hanya bisa membatin saja dalam hati.
"Oh, berarti ternyata dulu itu saya juga pernah mengalami avoidant personality disorder ini toh"
Nah, di sinilah penulis ingin berbagi pengalaman soal kayak apa sih waktu itu penulis bisa bangkit dari keterpurukan karena avoidant personality disorder ini.