Dan tentunya terkait bagaimana menuturkan gaya bahasa dan tata bahasa adalah boleh fleksibel, yang penting adalah bertutur yang bertatakrama dan beretika.
Keempat, paragraf isi yang berisi pernyataan mengenai ketertarikan dan keyakinan, kenapa ada kehendak dan niat ingin melamar kerja, kenapa alasannya pelamar kerja cocok menempati posisi yang dilamar.
Jangan lupa, paparkan juga berbagai skill yang dimiliki dan pengalaman maupun prestasi yang pernah dicapai yang tentunya juga harus relevan dengan posisi yang dilamar.
Kelima, paragraf penutup yang berisi mengenai ucapan terima kasih dan harapan untuk dipanggil dan membuka ruang diskusi pada tahap berikutnya dan jangan lupa sampaikan juga dalam paragraf penutup ini tentang penegasan bahwa posisi yang dilamar tersebut sangat cocok dan tepat diisi oleh pelamar kerja.
Nah inilah yang bisa penulis sarankan terkait cover letter, dan yang jelas dalam hal ini penulis menegaskan, bahwa cover letter ini amatlah berdampak penting, sebab cover letter adalah soal bagaimana pelamar kerja mampu men-delivery diri dengan baik dalam rangka memberi kesan pertama yang baik kepada suatu kantor.
Jika kesan pertama saja sudah membuat suatu kantor tidak berkenan kepada pelamar kerja, maka jelas akan berdampak pada berlanjut atau tidaknya pelamar kerja dapat diterima atau tidaknya oleh suatu kantor.
Demikianlah kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H