Sehingga sales jangan hanya fokus pada produk bisnis saja, tapi perlu melihat juga seberapa besar tingkatan nilai tawar diri sales, termasuk bagaimana sales bisa tampil cemerlang di hadapan customer.
Jadi yang perlu dilakukan adalah, jangan memposisikan diri sekedarnya saja, tapi sales harus pandai menempatkan diri, sales itu juga sama halnya dengan entrepreneur, sehingga sales tidak hanya berjiwa marketing saja tapi harus bisa berjiwa entrepreneur.
Seperti jadi konsultan misalnya, jadi teman bicara mereka meskipun saat prospek yang dibicarakan tersebut di luar konteks produk bisnis misalnya, dan lain sebagainya.
Sehingga bisa memunculkan ikatan hubungan ataupun relationship yang bukan hanya sekedar hubungan antara sales dan customer biasa saja, tapi ada terbangun ikatan hubungan yang emosional di antara sales dan customer, ada ikatan pertemanan ataupun persahabatan, dan ada hubungan entreprenurship sejati, atau kalau bisa ada hubungan simbiosis mutualisme.
Dan tentu saja kesemuanya itu, akan berguna pada jangka waktu ke depan, karena bukan tidak mungkin, dari hubungan yang dibina tersebut customer akan memberikan rekomendasi-rekomendasi customer lainnya kepada sales, seperti dari teman mereka misalnya, dari mitra mereka misalnya, dari rekanan ataupun relasi mereka misalnya, dan sebagainya.
*****
"Sales itu bukan tentang seberapa bisa "memerangkap" customer, tapi seberapa bisa customer "loyal" kepada sales, karena loyalitas customer untuk percaya membeli produk selalu melekat kepada nilai kepribadian salesnya". (Quote by Sigit).
Nah, inilah kiranya yang bisa penulis bagikan melalui artikel ini, semoga bermanfaat.
Salam hangat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H