Perang terakhir terjadi pada tahun 1527, pasukan Demak dipimpin oleh Sunan Kudus putra Sunan Ngundung, yang juga menggantikan kedudukan ayahnya dalam dewan Wali Sanga dan sebagai imam Masjid Demak.
Dalam perang ini Majapahit mengalami kekalahan, kemudian Raden Kusen adipati Terung ditawan secara terhormat, mengingat ia juga mertua Sunan Kudus.
Nah, dari catatan yang merupakan bukti sejarah ini dapat menjelaskan, bahwa yang menyerang Kerajaan Majapahit pada tahun 1478 adalah para putra Dyah Wijayakumara Sang Sinagara yaitu, Sang Muggwing Jinggan Dyah Samarawijaya, Dyah Wijayakarana, Dyah Wijayakusuma dan Dyah Ranawijaya.
Hal ini diperkuat juga dengan bukti sejarah pada prasasti Jiyu dan Petak yang dikeluarkan oleh Dyah Ranawijaya pada tahun 1486, sehingga adalah tidak benar kalau pada tahun 1478 tersebut yang menyerang Kerajaan Majapahit adalah Kerajaan Demak.
Pasca Dyah Ranawijaya mengeluarkan prasasti Petak dan Jiyu tahun 1486, tidak ada lagi bukti yang menjelaskan sampai tahun berapa Dyah Ranawijaya berkuasa dengan mengatasnamakan sebagai Raja Wilwatikta, Jenggala dan Kediri.
Namun demikian catatan suma oriental Tomi Pires dari Portugis, pada tahun 1513 mencatat adanya raja di Dayo bernama Batara Vigiaya, tapi saat itu pemerintahannya dikendalikan oleh Pate Amdura.
Kemudian dalam catatan kronik Tiongkok kuil Sam Po Kong menjelaskan, baru pada tahun 1527 Kerajaan Demak bisa berhasil mengalahkan Majapahit.
Jadi, kalau menurut analisa penulis, dari kurun waktu tahun 1486 sampai dengan tahun 1527 atau sekitar periode 41 tahun ini perlu bukti sejarah yang menguatkan dan saling terkait, apakah Dyah Ranawijaya dan Batara Vigiaya ini adalah orang yang sama, ataukah orang yang berbeda.
Perlu bukti sejarah yang sangat menguatkan dan saling terkait, siapakah sebenarnya Pate Amdura dan Pa Bu Ta La dalanm catatan suma oriental Tomi Pires dari Portugus dan Kronik Tiongkok.
Sehingga di sini menurut penulis, yang menjadi raja terakhir Majapahit bisa ada beberapa kemungkinan di antaranya seperti;
1. Bahwa yang menjadi raja Majapahit pada kurun waktu tahun 1486-1527 ada dua raja, yaitu Dyah Ranawijaya tahun 1486 sampai dengan tidak diketahui dan berikutnya adalah Batara Vigiaya entah mulai tahun berapa hingga tahun 1527 sampai diserang oleh Demak.