Ternyata Influencer itu sejatinya adalah memang benar adanya bahwa mereka ini adalah agen bebas atau profesi yang independen.
Sebenarnya letak di mana yang jadi perbedaan antara influencer dan buzzer bisa dibedakan dari cara mereka membuat kontennya masing-masing.
Influencer yang independen tentunya membuat konten yang menarik dan kreatif secara intelektual dan estetika berfokus pada data dari para konsumen dalam rangka memonetisasi konten mereka kepada para audiensnya. Â
Jadi, berlatar dari penjabaran penulis ini, bagi Anda yang mungkin berminat menjadi influencer, maka jangan pernah ragu untuk melakoninya dan tak perlu ragu kalau Anda jadi influencer dibilang juga sebagai buzzer, karena yang jelas memang berbeda, karena hal sudut pandang akibat kepentingan politik saja.
Nah, berkaitan dengan influencer ini, berdasar hasil saling berbagi pengalaman dengan para crew radio yang penulis uraikan di atas, maka ada beberapa hal yang ingin penulis bagikan, bila anda berminat terjun memulai peran menjadi influencer.
1. Tentukan merek, ceruk, dan audiens Anda.
Anda harus memiliki konten yang unik, khas dan konsisten yang mengungkapkan kepada audiens apa yang ingin mereka ketahui tentang Anda dan konten Anda.
Misalkan membangun audiens menggunakan konten yang berfokus pada karier, pekerjaan, atau akademis dan sebagainya.
Atau mungkin memposting video atau konten berbasis foto seperti tutorial, dukungan bersponsor, atau konten lain yang mungkin terkait dengan merek atau produk dagang dan bisnis di berbagai industri.
Dalam hal ini, influencer harus mampu menemukan dan menguasai ceruk ataupun topik yang diinginkan oleh konsumen untuk dibagikan kepada audiens dan merek dagang Anda harus berbicara dengan siapa yang ingin Anda tarik.
2. Pergunakan saluran media sosial dan platform blog dalam mengembangkan strategi posting konten serta penjadwalan dalam mempublish konten.