Di sinilah, sebenarnya juga yang bisa diambil dari sisi sudut pandang positifnya, bila berbicara soal kepemimpinan dari Rizieq ini.
Nah, berkaitan dengan itu, melalui sedikit penganalisaan penulis terkait kepemimpinan Rizieq ini, maka ada beberapa hal yang bisa penulis sampaikan.
Satu kata kunci rahasianya dari kepemimpinan Rizieq ini adalah, Rizieq mampu konsisten menjaga dan mengelola trust atau kepercayaan para pengikutnya ataupun simpatisannya.
Dalam hal ini, Rizieq mampu membangun kompetensi kepemimpinannya dengan berpikir cerdas dengan melihat potensi sumber daya masyarakat Indonesia yang dominan beragama islam.
Sehingga Rizieq membangun, meramu ataupun meracik dasar dan pondasi kepemimpinannya melalui kepemimpinan yang islami.
Pada akhirnya, Rizieq telah menemukan parameter ataupun indikator pokok, yang berkaitan dengan kepemimpinan Islami yang cocok, mujarab dan dapat diterima dan dipercaya oleh masyarakat.
Melalui kepemimpinan yang islami tersebut, Rizieq cerdik dan pandai melihat, apa yang perlu dibela dari para pengikutnya, apa yang perlu diperjuangkan dari para pengikutnya.
Oleh karenanya, melihat potensi itu, Rizieq membangun dengan kuat kompetensi kepemimpinannya dengan membekali diri dengan kemampuan dan kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin islam, yaitu dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan islam.
Konsistensinya pada ajaran islam, juga jadi kunci keberhasilannya dalam menjaga kredibilitasnya dan kapabilitasnya dalam rangka membangun kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan masyarakat.
Sehingga dengan membaca potensi kekuatan besar masyarakat Indonesia yang dominan islam ini, maka Rizieq akhirnya bisa mencapai tingkatan powerfull dalam memimpin pengikutnya (Simpatisannya).
Lain daripada itu juga, Rizieq juga berhasil menguatkan influence atau pengaruhnya melalui engagement power, sehingga ada keterikatan rasa saling percaya yang kuat diantara Rizieq dan pengikutnya.