Yang kedua adalah, migran yang langsung datang memasuki Kalimantan Timur dengan menyusuri sungai-sungai, seperti Sungai Mahakam, Sungai Segah, dan Sungai Kayan.
Lalu selanjutnya mereka bermukim di daerah Apo Kayan, Kecamatan Kayan Ulu. Kelompok suku inilah yang pada akhirnya masuk tergolong dalam Suku Dayak Kayan yang datang ke terlebih dahulu Kalimantan Timur dari pada suku Dayak Kenyah.
Perjalanan migrasi mereka dari daerah asalnya yaitu di Yunan Selatan, Cina, sampai di Kalimantan Timur berlangsung sampai dengan dua abad lamanya dengan menggunakan perahu bercadik.
Karena rentang waktu yang begitu panjang ini, maka mereka yang sampai di Kalimantan Timur adalah termasuk juga yang disebut dalam keturunan suku Dayak Kayan.
Salah satu yang bisa menjadi bukti bahwa gelombang migrasi tersebut berasal dari semenanjung Asia Selatan atau dari wilayah Myanmar dan Thailand adalah ciri-ciri mereka yang termasuk Paleo Mongoloide, dengan kulit kekuning-kuningan atau sawo matang, berambut lurus, hidung kecil dan ukuran tubuh sedang.
Bukti lainnya yang mendukung adalah kebiasaan dari adat istiadat mereka dengan memberi nama yang menggunakan tiga suku kata sebagaimana kebiasaan nenek moyang mereka di Cina Selatan.
Nama-nama seperti Liah Hon Ling, Apui Bi Lung, dan Kun Dung Ga masih banyak dipakai, bahkan ada yang masih dipakai hingga sekarang.
***
Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi datang gelombang migran yang berikutnya yaitu mereka yang berasal dari Semenanjung Kra dan termasuk dari kelompok Deutro-Melayu, atau Melayu Muda.
Dari Semenanjung Kra mereka bergerak migrasi menuju ke timur menyeberangi pantai bagian selatan Kalimantan Barat, Tengah, dan Selatan.Â