Berdasarkan berbagai hasil penelitian dari para arkeologi, ternyata Kalimantan Timur telah di huni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu sebelum Masehi.
Mereka yang menghuni adalah berasal dari ras Negroid Weddoide yang datang dari daratan Asia pada zaman glasial atau pada zaman es.
Hal ini terjadi pada sekitar 3.000 tahun sebelum Masehi, lalu kemudian menyusul di belakangnya adalah kelompok yang lebih besar lagi yaitu dari kelompok Proto-Melayu atau Melayu Tua.
Kelompok Proto-Melayu ini berasal dari Yunan Selatan atau China Daratan, daerah selatan Gurun Gobi, dan datang secara bergelombang menuju ke semenanjung Asia Selatan dengan menyeberang ke Kalimantan Barat.
Sebagian dari arus gelombang perjalanan migran tersebut kemudian ada yang melanjutkan perjalanannya ke Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, bahkan ada juga yang menyeberang hingga ke Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, terkait gelombang perjalanan migran yang memasuki wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan utara, maka selanjutnya mereka inilah yang kedepannya jadi nenek moyang asal muasal suku Dayak di Kalimantan Timur.
Yang pertama adalah, mereka yang datang ke Kalimantan Utara lalu melanjutkan lagi perjalanannya ke pelosok pedalaman hingga ke Kalimantan Timur.
Kelompok yang pertama inilah yang termasuk dalam golongan suku Dayak Kenyah, yang banyak mendiami berbagai daerah di Kalimantan Timur.
Berbagai daerah yang di diami  tersebut di antaranya adalah Apau Da'a, Kecamatan Kayan Ulu, dan kemudian mereka terus menyebar ke daerah-daerah yang lainnya di Kalimantan.
Sehingga pada akhirnya, menciptakan kurang lebihnya adalah sekitar 40 anak suku yang sedatuk atau seketurunan dengan suku Dayak Kenyah.