Jika Anda berada di sisi lain, Anda harus menganalisis seberapa dekat Anda dengan tawaran yang diusulkan.
2. Mengasah Kemampuan dalam berkomunikasi.
Kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal juga menjadi kunci keahlian dalam bernegosiasi, sehingga komunikasi juga harus memperhatikan, bagaimana sisi artikulasi, intonasi, dan pemilihan kata-kata yang dirasa tepat dan sesuai untuk digunakan dalam negosiasi.
Seperti, bagaimana dan kapan harus meninggikan atau merendahkan suara, mempercepat atau memperlambat penjelasan, dan sebagainya.
Tak perlu terlalu bertele-tele, memang sih terlalu To the point tidak disarankan dalam proses bernegosiasi, tetapi jangan juga terlalu bertele-tele, karena kalau terlalu banyak obrolan kesana kemari justru bisa mengurangi rasa percaya dari pihak lawan negosiasi, dan juga buang buang waktu
3. Mampu mengendalikan emosi.
Anda harus bisa meninggalkan ego dan memegang kendali emosional saat bernegosiasi dan ini amat penting, agar Anda dapat berpikir jernih dan obyektif serta dapat membuat keputusan yang tepat dalam rangka mencapai titik temu
Jangan juga terlalu terbebani pada ekspektasi yang ingin dicapai, karena hal ini akan dapat mengakibatkan kurangnya kontrol emosional jika Anda gagal mendapatkan apa yang Anda inginkan, harus tetap netral, obyektif dan kendalikan emosi Anda.
Kalau Anda terlalu terbebani bahwa mencapai suatu kesepakatan adalah segalanya bagi Anda, maka Anda akan kesulitan mengendalikan emosi, dan ini akan melemahkan posisi Anda.
Keberhasilan atau kegagalan Anda dalam bernegosiasi ditentukan juga oleh pola pikir Anda, maka dengarkan juga bagaimana intuisi Anda bermain, hal ini penting untuk memandu pola pikir Anda.