Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dari Benci Jadi Benar-benar Cinta, Ini Pengalaman Saya di Kompasiana

6 Juni 2020   09:48 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:01 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen foto via alidropship.com


Kompasiana memang benar-benar gudang ilmu yang sangat bermanfaat, penulis hebat dan berkualitas dari berbagai latar belakang profesi dengan gelar akademis masing-masing banyak berkumpul disini.

Nah, berkaitan dengan tulisan ini, saya mohon izin berbagi pengalaman bagaimana saya  yang awalnya sangat benci menulis jadi benar-benar cinta menulis.

Jujur, saya itu awalnya paling benci menulis, entah kenapa saya nggak pernah tertarik sedikitpun untuk menulis, tapi sejak saya mulai kenal kompasiana saya jadi suka dan cinta banget menulis.

Saya sebenarnya bergabung mulai 24 November 2016, itupun disuruh sama dosen waktu saya pernah diklat, makanya baru unggah 4 tulisan sebagai kewajiban tugas, saya sudah malas dan habis itu langsung kabur nggak nulis lagi.

Ini karena saya memang masih belum menjiwai atau istilahnya belum bisa memandemikan virus menulis dalam diri, artinya saya masih benci menulis, tapi akhirnya kebencian menulis itu jadi berubah menjadi benar-benar cinta.

Kecintaan menulis ini dimulai ketika tugas pekerjaan saya di rotasi di bidang humas dan media yang mengharuskan saya untuk bisa menulis.

Sehingga berkaitan dengan tugas ini terpikirlah oleh saya untuk membuka kembali akun kompasiana dan akhirnya sejak februari 2019 saya aktif lagi dengan tulisan yang hancur tidak karuan,,, hahaha.

Jujur 5 bulan berjalan tulisan saya masih jauh dari kata layak, jarang dapat artikel pilihan, apalagi nggak pernah sama sekali dapat artikel utama, bahkan sering dapat peringatan dari kompasiana karena berbagai pelanggaran yang saya lakukan.

Tapi, berawal dari sini jugalah saya mulai mengerti dan memahami bahwa menulis di kompasiana itu bukanlah hanya sekedar menulis seenaknya saja, ada aturan main yang berlaku, ada cita rasa dan kekeluargaan yang harus di bangun.

Perlahan saya yang awalnya hanya sekedar sebagai formalitas saja menulis di kompasiana ini mulai menyadarinya dan mulai membangun wawasan, cita rasa dan kekeluargaan di kompasiana.

Saya awalnya yang tak pernah menengok dan membaca tulisan kompasianer yang lain, mulai rajin menengok dan membaca artikel para kompasianers.

Dan apa hasilnya, saya baru sadar, ketika saya bandingkan tulisan keren para kompasianer dengan tulisan saya, ternyata saya malu, tulisan saya memang jauh dari kata layak.

Jadi tambah malu lagi ketika saya mulai rajin menengok dan membaca tulisan para master-master headliners di kompasiana yang langganan jadi artikel utama.

Inilah yang akhirnya memotivasi saya, untuk mereformasi diri, bahwa saya harus berubah, saya harus memperbaiki mutu dan kualitas tulisan, saya harus banyak membaca dan rajin menengok tulisan para kompasianers yang lainnya.

Secara perlahan pula saya mulai merasa kecanduan menulis di kompasiana, sehari nggak nulis dan nggak tengok kompasiana seperti ada rasa sesuatu yang hilang dan ada sesuatu yang dirindukan.

Bersamaan itu pula mulai terbangun rasa penasaran saya, seiring mulai agak sedikit membaiknya tulisan saya yang sudah mulai langganan jadi artikel pilihan, saya mulai berpikir dan bertanya-tanya kenapa tulisan saya kok sulit sekali untuk jadi artikel utama.

Memang dalam prosesnya sudah ada tulisan saya yang pernah jadi artikel utama tapi itu mungkin karena saya beruntung, sehingga ketika saya melihat para kompasianer yang sering langganan artikel utama membuat saya semakin penasaran.

Kenapa tulisan saya kok sulit banget sih tayang jadi artikel utama, apa yang kurang dari tulisan saya ini, apa yang salah dari tulisan saya ini, hmmm,,,,

Ya, seiring waktu saya baca semua artikel utama para master headliners tersebut, saya penasaran apa yang menjadi parameternya dan kriterianya sehingga para master ini artikelnya selalu langganan jadi artikel utama.

Hmm,,, ternyata semua artikel yang tayang jadi artikel utama itu memang benar-benar sangat bermutu dan berkualitas semua dan sangat jauh bedanya dengan mutu dan kualitas artikel saya.

Akhirnya seiring rajinnya saya membaca artikel para master headliners ini, saya mulai mencatat di notes beberapa hal penting yang menjadi tambahan wawasan bagi saya seperti;

  • Para master headliners ini selalu konsisten dengan pola, gaya dan karakter penulisan masing-masing.

    Artikel para master headliners ini selalu asik, enak dan nyaman dibaca dan membuat para pembaca tenggelam untuk selalu membacanya sampai selesai meski dikemas dengan pola, gaya dan karakter penulisan masing-masing.

    Kemasan artikel para master headliners ini 100 persen selalu apik, aktual, faktual dan novelty atau benar-benar artikel yang baru dan orisinil berdasarkan ruang opini dan suara hati nurani masing-masing.

    Artikel para headliners ini selalu penuh gizi, berisi dan berdampak sehingga orang yang membacanya mendapat ilmu, wawasan dan kebermanfaatan yang bermakna.


Aah,, ini rupanya, disini ternyata kuncinya, hmm, okelah kalau begitu, saya harus bisa mengikuti jejak para master headliners ini.

Dari sinilah secara perlahan saya evaluasi dan saya perbaiki mutu dan kualitas tulisan saya, pokoknya saya harus bisa, pokoknya saya harus mampu.

Dan akhirnya dari hasil evaluasi ini dan hasil dari mencuri ilmu para headliners ini, kemasan artikel saya mulai membaik, dan sudah mulai sudi ditengok oleh kompasiana untuk dinaikan jadi artikel utama, hehehe,,, hushh.

Yah, inilah saya apa adanya, yang jelas saya sangat berterima kasih pada kompasiana dan seluruh keluarga besar yang ada di dalamnya.

Karena telah berhasil memandemikan virus menulis dalam diri saya, baru tau rasanya bahwa menulis itu benar-benar sangat nikmat dan bermanfaat.

Yang pasti berkat kompasiana dan seluruh keluarga besar di dalamnya, kini saya jadi sangat mencintai dan menekuni hobi baru saya ini yaitu menulis, yang awalnya saya benar-benar sangat benci menulis jadi benar-benar cinta menulis.

Salam hormat.
Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun