Setelah izin dengan Mamaknya, Angkasa dan Andromedha langsung cuzz ke tempat tujuan untuk menengok bagaimana orang-orang meneropong hilal.
Angkasa dan Andromedha juga baru sekarang ini tertarik sekaligus penasaran untuk ikutan melihat dan meneropong hilal.
Karena kata temannya yang lain, ada keseruan tersendiri dan suasana hati yang bahagia ketika hilal mulai tampak.
Inilah akhirnya yang membuat Angkasa dan Andromedha jadi penasaran dan langsung tancap gas menuju kompleks Gunung Dubs, Balikpapan.
Gunung Dubs sebenarnya bukan gunung, ini karena kebiasaan nama jalan dulunya sering pakai nama gunung jadilah nama gunung ada banyak di Balikpapan, seperti gunung polisi, gunung pasir, gunung pancur, gunung dubs, dan sebagainya.
Jalan Gunung Dubs melintasi kompleks perbukitan asri di Balikpapan dan dari historinya kompleks perbukitan Dubs merupakan kompleks perumahan tua peninggalan penjajah Belanda dan juga Jepang.
Kawasan perbukitan Dubs setiap tahunnya memang selalu rutin menjadi tempat untuk meneropong hilal, karena memang merupakan tempat yang ideal untuk meneropong hilal, baik itu saat hilal 1 Ramadhan dan juga hilal 1 Syawal.
Angkasa dan Andromedha sudah sampai di Dubs, orang pun ramai sudah berkumpul, mereka semua menempatkan kamera masing-masing sekaligus dengan segala peralatan teleskop ataupun alat peneropongan yang lainnya.
Sudah ada kah hilalnya om, Angkasa bertanya pada salah seorang petugas kemenag yang turut bergabung di kawasan dubs.
Belum dek ini,,, sebentar masih disiapkan, abis buka ini sebentar kita langsung teropong lagi.