Hilal mulai tampak,,,
Tatkala tampak perdana sang bulan sabit.
Hilalpun menampakan esensinya.
Penanda bulan baru telah tiba.
Angkasa baru saja selesai membaca puisi berjudul meneropong hilal di ufuk barat karya kompasianer Sigit Eka Pribadi.
Diapun penasaran apa hilal itu, kenapa kok dari dulu orang pada sibuk ngomongin hilal, apa sebenarnya hilal ini, dan akhirnya berangkat dari rasa penasarannya inilah.
Dia izin pada mamaknya dan mengajak kawan karibnya si Andromedha untuk mencaritahu apa sih sebenarnya hilal itu.
Maak,,,Angkasa bebuka puasa diluar sama Andromedha yaa maak,,
Aiihh,,,kenapa ko bebuka diluar Sa,,,ini mamak dah masak, ini loh juga bentar magrib sudah lebaran.
Naaah,, itu sudaah maakk, Angkasa mo ikutan tengok hilal di Dubs, lagi penasaran maak, bubuhannya ramai sudah sering kesanaan, Angkasa belum pernah soalnya maak.
Aihh,,,apa lagi kah itu nama hilal saa, kenapa di cari ko,,,
Aihh mak,,, itu sudah mak,, dari dulu mamak tak kasitau macam apa itu hilal, Kalo hilal mulai tampak, tu maak tanda bilakah besok itu jadi lebaran maakk,,,
Ohhh gitu kaa,,,ya sudah ko ati-ati ya saa.
Iya maaak,,,
Setelah izin dengan Mamaknya, Angkasa dan Andromedha langsung cuzz ke tempat tujuan untuk menengok bagaimana orang-orang meneropong hilal.
Angkasa dan Andromedha juga baru sekarang ini tertarik sekaligus penasaran untuk ikutan melihat dan meneropong hilal.
Karena kata temannya yang lain, ada keseruan tersendiri dan suasana hati yang bahagia ketika hilal mulai tampak.
Inilah akhirnya yang membuat Angkasa dan Andromedha jadi penasaran dan langsung tancap gas menuju kompleks Gunung Dubs, Balikpapan.
Gunung Dubs sebenarnya bukan gunung, ini karena kebiasaan nama jalan dulunya sering pakai nama gunung jadilah nama gunung ada banyak di Balikpapan, seperti gunung polisi, gunung pasir, gunung pancur, gunung dubs, dan sebagainya.
Jalan Gunung Dubs melintasi kompleks perbukitan asri di Balikpapan dan dari historinya kompleks perbukitan Dubs merupakan kompleks perumahan tua peninggalan penjajah Belanda dan juga Jepang.
Kawasan perbukitan Dubs setiap tahunnya memang selalu rutin menjadi tempat untuk meneropong hilal, karena memang merupakan tempat yang ideal untuk meneropong hilal, baik itu saat hilal 1 Ramadhan dan juga hilal 1 Syawal.
Angkasa dan Andromedha sudah sampai di Dubs, orang pun ramai sudah berkumpul, mereka semua menempatkan kamera masing-masing sekaligus dengan segala peralatan teleskop ataupun alat peneropongan yang lainnya.
Sudah ada kah hilalnya om, Angkasa bertanya pada salah seorang petugas kemenag yang turut bergabung di kawasan dubs.
Belum dek ini,,, sebentar masih disiapkan, abis buka ini sebentar kita langsung teropong lagi.
Medhaa,,,beluumm ko ini,,, gimana sih,,, tanya-tanya melulu,,,
Yeee,,, ko saa,, yang tanya tanya,,, aku lagi yang dibikin alasan,,,
Kwkwkwk,,,
Angkasa dan Andromedha saling tertawa bersama, mereka berdua masih harus sabar menanti hilal sampai usai buka puasa.
Sementara penjaja makanan buka puasa sudah stand bye pada posisi masing-masing dan sudah siap kalau-kalau sebentar diserbu para peneropong hilal termasuk juga Angkasa dan Andromedha.
Hayoo siaap,,, ini sebentar hilal mungkin sudah mulai proses tampak,,, hayoo,,,teriak salah satu peneropong.
Angkasa dan Andromedha segera bergegas menuntaskan santap buka puasanya, dan turut stand bye bersama para peneropong lainnya.
Sesekali Angkasa dan Andromeda turut juga mengikuti laku para peneropong yang menatap ufuk barat.
Alhamdulillah, allahuakbar walillah ilham, lebaraann, minal aidin wal faidzin semua,,,Hilal telah tampak,,,
Salah satu peneropong rupanya sudah melihat hilal dan tak lama kemudian para peneropong lainnya juga dapat melihat hilal, sorai rasa syukur bergemeruh di Gunung Dubs.
Angkasa dan Andromedha penasaran dan langsung menuju ke salah satu peneropong, Om mana Om hilalnya,,,tanya Angkasa.
Ini dekkk kelean bisa lihat ini lewat teropong om, kalau kelean lihat sabit berbentuk leter U nah itu sudah hilalnya.
Iya om,,,cantik, indah, teraang om, makasih ya om kita bedua sudah boleh dikasih lihat pake teropong om, kita bedua baru tau ini om hilal itu kayak apa,,, terang Angkasa dengan penuh kegembiraan.
Angkasa dan Andromedha akhirnya bisa pulang dengan ceria, terhapuslah sudah rasa penasaran mereka tentang hilal.
Sesampainya dirumah, Angkasa langsung penuh semangat, berkoar-koar bercerita pada mamak dan bapaknya tentang pengalamannya meneropong hilal di Gunung Dubs.
Ya, hilal mulai tampak, dan ketika hilal telah menampakkan dirinya,,,,
Bulan baru telah tiba,,,
Hari kemenangan yang di nanti telah tiba,,,
Gema takbir berkumandang di penjuru dunia, karena idul fitri telah tiba.
#Hilal Mulai Tampak.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H