Tentunya selama belum ditemukannya vaksin yang dapat mengatasi pandemi korona ini, virus korona akan tetap menjadi ancaman serius dan masih merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan memang satu-satunya cara yang paling ampuh untuk mengatasinya sementara ini adalah membatasi dan menghentikan gerak aktivitas manusia.
Akan tetapi roda kehidupan dan aktivitas tersebut juga harus tetap berjalan, karena bila terjadi secara terus-menerus, selalu terbatasi dan aktivitas itu terhenti, maka roda kehidupan ini bisa akan semakin hancur dan bahkan secara perlahan bisa akan memunahkan peradaban.
Sehingga agar peradaban ini tidak punah, maka tatanan hidup baru dalam rangka beradaptasi dan menormalisasi kehidupan dengan cara berdampingan hidup diantara pandemi korona ini memang menjadi strategi yang perlu di lakukan, namun bukan berarti hal ini sebagai kalah perang atau pasrah menyerah kalah terhadap pandemi korona.
Dalam hal ini, umat manusia masih tetap terus berperang melawan virus korona sampai tuntas, bahkan sampai ditemukannya vaksin korona tetap harus gigih berjuang, tapi dengan cara tetap melawannya dengan strategi bertahan hidup dengan menerapkan tatanan hidup baru tersebut.
Karena seperti diketahui di tengah perang melawan pandemi ini dalam perkembangan selanjutnya dan perjalanan waktunya, umat manusia sudah belajar, mengalami dan memahami apa-apa saja terkait virus korona ini, seperti tentang bagaimana karakter virusnya, bagaimana gejalanya, bagaimana cara penularannya hingga bagaimana cara mencegah penularannya dan bermacam protokol pencegahan maupun protokol kesehatan lainnya.
Inilah yang bisa diterapkan kedepan untuk diadaptasikan dalam tatanan hidup baru di tengah pandemi korona ini, tetap bergerak menormalisasi roda kehidupan agar peradaban tidak punah dengan berdampingan hidup diantara pandemi korona.
Ya, beradaptasi untuk membiasakan diri hidup diantara pandemi dengan tetap disiplin menjaga jarak, disiplin menggunakan masker, disiplin mencuci tangan, disiplin menaati imbauan pemerintah masing-masing, dan disiplin mentaati berbagai protokol lainnya yang berkaitan dengan pandemi korona ini.
Lalu apakah bisa Indonesia ini melakukannya, menormalisasi hidup di tengah pandemi, menjalani tatanan hidup baru "new normal" berdampingan hidup dengan pandemi korona (Covid-19)?
Memang akan terasat berat dan sangat aneh, serta butuh adaptasi karena belum terbiasa ketika nanti kedepan aktivitas keseharian dipenuhi orang-orang yang bermasker ataupun orang-orang yang saling berjauhan menjaga jarak ataupun menjadi saling curiga diantara sesama, apalagi bahaya dan risiko tertular virus korona itu masih nyata di depan mata.
Akan tetapi tatanan hidup baru berdampingan dengan pandemi korona ini memang perlu dicoba dan tentunya harus diiringi dengan optimisme secara bersama, agar roda kehidupan ini tetap berjalan kembali.
Meski irama roda kehidupan itu tak lagi sama seperti yang sebelumnya, karena masih dihantui risiko dan bahaya virus korona, namun bila tatanan kehidupan baru tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran dan kedisipilinan tinggi, keguyuban dan gotong royong bersama dari masing-masing individu manusianya sendiri tentunya akan ada sebuah harapan.