Seyogianya ini harus jadi perhatian, bahwasanya pendidikan itu tetap masih paling efektif bila langsung diajarkan disekolah, langsung diajarkan oleh para guru yang memang sudah handal dibidangnya masing-masing.
Peran guru ataupun dosen secara langsung sampai kapanpun, tidak akan bisa digantikan oleh secanggih apapun itu teknologi, tetap guru dan dosen yang paling mengerti tentang apa yang bisa mereka perbuat agar anak didiknya jadi cerdas dan pandai.
Jadi kesimpulannya, soal dosa-dosa dunia pendidikan, soal cetak biru pendidikan kalau hanya masih bicara retorika, konsep, teori tapi minim praktik nyata, tetap saja nol besar nilainya. Bagaimana bisa dicapai kalau semua itu hanya sebatas omong doang.
Termasuk juga metode pembelajaran online ataupun daring ini, jangan juga selalu jadi alasan efektifnya dunia pendidikan, lantaran kecanggihan teknologi tapi justru membebani anak didik dan orang tua.
Tentunya ini tidak bisa dibiarkan dan jadi pembenaran, seolah-olah jadi alasan juga untuk memojokkan pihak guru dan orangtua, karena memang pada praktiknya kalau dilihat bahwa metode pembelajaran online ataupun daring tersebut hanyalah sebatas sebagai solusi alternatif saja, bukanlah sebagai solusi efektif.
Besarnya tanggung jawab dunia pendidikan itu tetap ada dilingkup sekolah hingga perguruan tinggi, tetap merupakan tanggung jawab sepenuhnya negara dan pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak anak bangsa ini.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H