Apalagi sebelum diberlakukannya program kartu prakerja sudah santer digembar gemborkan kalau kartu prakerja diperuntukkan juga bagi karyawan yang terdampak PHK karena pandemi korona.
Sehingga yang terjadi justru adalah gelombang PHK massal semakin masif, semakin banyak dari para pelaku usaha yang memberlakukan PHK pada karyawannya.
Karena apa, yaitu tadi karena adanya kartu prakerja, para pelaku usaha justru lepas tangan dan menjadikannya sebagai tameng dan modus untuk memberlakukan PHK karyawan dengan adanya kartu prakerja tersebut.
Sebab sudah ada pemerintah yang bertanggung jawab, jadi enteng saja para pelaku usaha memberlakukan PHK pada karyawannya, kan sudah ada pemerintah dengan kartu prakerja.
Memang benar para pelaku usaha juga turut terdampak akibat pandemi ini, akan tetapi tidak sebegitunya juga langsung main PHK karyawan begitu saja.
Yang jelas bila gelombang PHK massal terus terjadi, akan ada masalah baru lagi, karena akan berpotensi menganggu stabilitas keamanan negara, sebab potensi tindakan gangguan kamtibmas bisa terjadi dan tentunya ini sangat berbahaya.
Karena makin banyak orang kesulitan ekonominya, makin banyak orang yang tidak punya uang, makin banyak orang yang tidak punya penghasilan karena PHK, ditambah juga lapar dan perlu menghidupi anak dan istri, otomatis akan menghalalkan segala cara agar tidak kelaparan.
Inilah yang disuarakan oleh rekan rekan penulis sesama MC, sudah job MC sepi, kena PHK dikerjaan utama, barang barang serba mahal, harta benda habis tergadai dan terjual, uang makin habis.
Yang pasti awal mula masuknya virus korona ini, ada tanggung jawab pemerintah yang terkesan lamban dan meremehkan.
Coba saja kalau pemerintah tidak meremehkan virus korona ini, dan cepat bertindak, maka bisa lain ceritanya.
Jadi, sebelum gelombang PHK massal semakin masif terjadi, maka pemerintah harus punya cara bagaimanapun harus bisa mencegahnya.