Nilai dan kualitas karyawan adalah tolok ukur kelayakan dan kepantasan karyawan di dalam menjalankan Job Desk sesuai pekerjaan dan jabatannya masing-masing di kantor.
Tolok ukur nilai dan kualitas tentang seberapa layak dan pantasnya karyawan di kantor, sangat menentukan masa depan dan karir seorang karyawan, baik itu promosi jabatan ataupun bertambahnya penghasilan/gaji.
Soal tolok ukur nilai dan kualitas itu seperti apa, standar syarat dan kriterianya seperti apa, semua ditentukan sesuai kebijakan kantor masing-masing, dan dalam hal ini karyawan hanya tinggal menjalaninya sesuai Job Desk masing-masing.
Nilai dan kualitas karyawan, terkadang juga dapat berpengaruh kepada eksistensi seorang karyawan di kantor, apakah dapat bertahan ataukah harus tersingkir.
Tentunya disetiap kantor akan selalu ada aroma persaingan diantara karyawan, baik itu karyawan lama ataupun karyawan baru dan pada umumnya hal itu memang sudah merupakan dinamika yang berlaku.
Yang jelas kantor akan membedakan tolok ukur nilai dan kualitas tersebut sesuai tingkatan level karyawan, atau tidak menyama ratakan penilaian antara karyawan lama dengan karyawan baru.
Sehingga dalam hal nilai dan kualitas karyawan ini, kalau karyawan tidak mampu memacu diri atau mengisi diri, bisa jadi seorang karyawan akan terseleksi dengan sendirinya sesuai tingkatan hasil dari seberapa pantas nilai dan kualitas yang telah diperolehnya.
Maka disinilah kenapa sebabnya nilai dan kualitas harus jadi suatu keutamaan bagi karyawan kalau ingin mendapat tempat yang terbaik di kantor atau minimal bisa bertahan dari kerasnya persaingan diantara karyawan.
Tentunya didalam Job desk karyawan, mengenai siapa berbuat apa, saya sebagai siapa, wewenangnya apa, dan lain sebagainya sudahlah sangat jelas tertera di dalam rincian Job Desk masing-masing.
Memang, tingkatan Challenge atau tantangan Job Desk tersebut berbeda-beda, tapi sudah pasti tolok ukur nilai dan kualitas akan disesuaikan juga dengan level Job Desk masing-masing.
Lalu bagaimanakah caranya memacu diri dan mengisi diri dengan nilai dan kualitas tersebut?
Nah, mengenai hal ini, semoga beberapa penjabaran dan sedikit pengalaman penulis berikut ini bisa menjadi manfaat bersama.
1. Mengoptimalkan Power (Kekuatan) dan Endurance (daya tahan).
Tidak dipungkiri terkadang ada kalanya karyawan mulai kehilangan Power dan Endurance yaitu, mengalami satu titik jenuh, bosan, kehilangan semangat dan motivasi serta mulai ogah-ogahan dalam bekerja.
Maka, bila mengalami kondisi ini, segeralah cari cara untuk bangkit dan mengatasinya, bagaimana bisa me-Recharge diri dan me-Refresh diri dari kondisi tersebut.
Karena ini adalah satu pertanda kalau karyawan sedang stress, maka jangan sampai dituruti terus keadaan ini, mungkin bisa dengan pergi Refreshing ke satu tempat yang bisa memberi hiburan yang segar, atau menenangkan diri kesatu tempat misalnya kepantai lalu mengeluarkan uneg-uneg dengan berteriak sekeras-kerasnya, atau konsultasi dan curhat pada orang yang dapat dipercaya dan cara lainnya sesuai yang diinginkan.
Sehingga dalam hal ini karyawan harus selalu bisa memiliki peforma yang militan, trengginas dan tahan banting serta haruslah tetap stabil bahkan lebih baik lagi kalau bisa ditingkatkan dalam rangka menjalankan Job Desk masing-masing.
2. Meng-Upgrade diri, dan memiliki kemampuan Multi Talksking.
Karyawan pasti akan selalu berlomba-lomba dengan caranya masing-masing dalam memburu target-target yang ingin dicapainya.
Maka kalau seorang karyawan hanya berdiam diri, sudah merasa puas, dan merasa sudah nyaman di zona pekerjaannya maka karyawan akan tertinggal dan hanya sebegitu saja Impact-nya bagi kantor dan dianggap biasa saja bagi kantor.
Sehingga agar selalu memberi Impact yang bermakna di kantor, karyawan harus selalu meningkatkan kemampuan diri dengan menambah wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan Job Desk.
Selain itu kemampuan Multi Talksking juga penting untuk dimiliki, karena suatu saat ada kalanya seorang karyawan harus mendapatkan kehormatan melaksanakan tugas ganda. Maka, perlu juga menambah wawasan pekerjaan berkaitan dengan Job Desk pada bidang pekerjaan yang lainnya sebagai nilai tambah bagi nilai dan kualitas karyawan.
3. Selalu Compatible dan Adaptif.
Kecocokan baik secara tim dan secara Job Desk juga sangat diperlukan, karena karyawan tidak bisa berdiri sendiri dalam bekerja, pasti akan selalu saling berkaitan dalam berkoordinasi dan bekerjasama sehingga dalam hal ini seorang karyawan harus selalu mengedepankan atau mendahulukan kepentingan bersama dalam tim kerja.
Begitu juga berkaitan dengan sentuhan Passion sesuai Job Desk, sehingga dalam bekerja harus tetap mengedepankan bekerja sepenuh hati, tulus ikhlas, penuh loyalitas, dedikasi dan integritas.
Selain itu tuntutan agar dapat selalu bisa menyesuaikan diri atau adaptif dalam bidang pekerjaan dan lingkungan pekerjaan di kantor tentang apapun kebijakan kantor, aturan dan tatatertib kantor harus selalu dipedomani, karena melanggar atau menabrak hal-hal tersebut akan mengurangi nilai dan kualitas karyawan.
Jadi intinya, beberapa poin seperti yang dijabarkan pada tiga poin diatas, sangat berpengaruh pada tolok ukur seberapa layak dan pantas mengenai nilai dan kualitas karyawan.
Dan kesimpulannya, kalau karyawan ingin mendapat nilai dan kualitas yang layak dan pantas di kantor, maka memaksimalkan Power (Kekuatan) dan Endurance (daya tahan), selalu meng- Upgrade diri, memiliki kemampuan Multi Talksking, dan selalu Compatible dan Adaptif, adalah keutamaan bagi karyawan.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H