Nah, bagaimana bisa begini ceritanya, jelaslah sudah sangat bertolak belakang, dimana negara lain sangat ketat memberlakukan cegah tangkal di pintu-pintu keluar masuk dan transit orang, tapi di Indonesia bisa dilihat sendiri realitanya, pemerintah lamban dan terlambat bertindak.
Seharusnya dengan sebaran virus Corona ini, pintu-pintu wisata ditutup untuk sementara waktu dan pintu-pintu keluar masuk dan transit orang di jaga seketat-ketatnya, sampai situasi dan kondisi telah memungkinkan untuk tidak diperketat dan dibuka kembali. Bukannya setelah kasus Corona ditemukan baru gopoh bertindak, sana sini baru pada ditutup, jelas saja sudah terlambat.
Lalu, masyarakat disuruh tetap tenang dengan situasi dan kondisi ini, bagaimana bisa ceritanya bisa tenang dan tidak panik kalau faktanya seperti itu adanya.
Namun nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur dan waktu tidak bisa diputar kembali, oleh karenanya meskipun sudah agak terlambat, tindakan cegah tangkal tersebut haruslah tetap dilaksanakan oleh pemerintah.
Dan pemerintah mesti bertanggung jawab sepenuhnya, agar mencarikan cara dan solusi bagi masyarakat bagaimana bisa memberi keselamatan, keamanan dan menenangkan masyarakat dan membantu kesulitan masyarakat terkait perkembangan situasi dan kondisi yang terupdate terkait penyebaran virus Corona di Indonesia.
Sebagai perhatian kedepan, yang namanya penyebaran virus mematikan apalagi sudah sampai mengglobal, agar janganlah pernah dianggap remeh atau sebelah mata. Karena negara sangat bertanggung jawab penuh terhadap keselamatan jiwa dan raga warganegaranya.
Semoga menjadi manfaat bersama.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H