Atau bila tidak ada kotak saran ataupun mau lebih efektif, maka kita bisa langsung memberi saran dan masukan kepada pihak yang berwenang seperti pihak manajemen atau pengelola ditempat kita bertransaksi diloket layanan tersebut.
Meskipun, keputusan ada dipihak pengelola tersebut, tapi minimal kita sudah memberikan saran, setidaknya ini bisa menjadi evaluasi dari pihak pengelolanya untuk menjadi bahan pertimbangan.
Lebih afdol lagi sebenarnya, agar saran tersebut bisa lebih aspiratif dan didengar, karena mewakili suara orang banyak, maka kita tentu saja boleh mengajak turut serta orang-orang agar ikut memberi saran atau kritikan tersebut. Selama itu tujuannya untuk kebaikan bersama maka saran tersebut tidaklah terlarang untuk diaspirasikan.
Dan sejauh pengalaman penulis, ketika penulis pernah memberi saran tersebut, baik itu saran secara perorangan penulis atau mengajak serta orang-orang terkait pengelola yang masih menerapkan loket layanan lubang tikus tersebut, ternyata secara umumnya pihak pengelola loket layanan tersebut bisa menerimanya dan mempertimbangkannya bahkan akhirnya berkat saran tersebut, ada yang sudah tidak lagi menggunakan loket  lubang tikus tersebut.
Meskipun tidak penulis pungkiri, masih ada pihak pengelola yang masih tetap saja menerapkan layanannya tetap memberlakukan loket lubang tikus tersebut, tapi setidaknya kita sudah berusaha untuk memberi saran demi kebaikan, selanjutnya terserah dari pihak pengelola layanan loket tersebut, mungkin memang masih ada alasan-alasan tertentu yang mereka pedomani, kita juga tidak bisa memaksakannya tapi yang jelas kita sudah berupaya memberi saran.
Jadi kesimpulannya, bila dihadapkan dengan semakin pesat dan dinamisnya kemajuan zaman, maka loket layanan transaksi lubang tikus tersebut sudah kurang relevan lagi untuk diterapkan.
Sehingga sangatlah perlu bila kedepannya kalau masih ada loket layanan transaksi yang masih menerapkan lubang tikus tersebut, agar dapat kiranya sudah tidak diberlakukan lagi, karena pelayanan yang terbaik itu adalah memberi servis yang nyaman bersahaja, bersahabat dan pastinya harus memuaskan.
Semoga bermanfaat.
Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H