Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menjawab Fenomena Maraknya Kerajaan Fiktif

21 Januari 2020   23:28 Diperbarui: 21 Januari 2020   23:50 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerajaan fiktif | Dokumen Kompas.com

Ada kalanya perubahan perubahan yang terjadi berlangsung begitu cepatnya, sehingga membingungkan masyarakat dalam penerimaannya maupun dalam menghadapinya.

Karena terkadang masyarakat masih memiliki reaksi yang bersifat menggunakan akar warisan sistem tradisi, sejarah dan budaya dan ada pula yang bereaksi dengan tidak tersistem, seperti ingin cepat sukses tanpa harus melalui rumit dan sulitnya sebuah proses.

Jadi berlatar belakang dari penjabaran penulis, maka dapat diambil benang merahnya, yaitu pemerintah agar dapatnya mengambil pelajaran berharga.

Bagaimana kepercayaan didalam masyarakat itu masih berlaku kompleks, baik terhadap pemerintah itu sendiri dalam menyelenggarakan negara, terhadap akar tradisi, sejarah dan budaya nusantara ataupun terkait hal hal lainnya yang telah dijabarkan dalam artikel ini maupun hal hal baru lainnya.

Sehingga berkaitan dengan maraknya kerajaan fiktif maka pola asah asih dan asuh dari pemerintah dalam perhatiannya dan pengakuannya serta keberpihakan terhadap masyarakat harus lebih menyentuh langsung.

Agar kiranya pemerintah lebih mengedepankan praktik praktik sistem tatanegara yang mengedukasi, berkaitan dengan sistem penyelenggaraan negara yang etis dan elegan yang sesuai dengan ke- tatanegara-an yang sejati

Sehingga dapat memberi kepercayaan dan kesadaran yang seutuhnya bahwa masyarakat hidup dalam satu republik, dalam satu wadah yang utuh yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun