Nah, tahun pertama ini nilai kualitas diri tergantung bagaimana seorang karyawan dapat mengisi kualitas dan daya saing diri dengan power yang militan dalam bekerja.
Kemudian di tahun kedua adalah masa stabilisasi dan konsistensi karyawan dalam bekerja, apakah semakin meningkat ataukah semakin menurun, maka tinggal bagaimana kantor dan unsur pimpinan yang akan menilainya.
Sebenarnya karyawan juga bisa mengukurnya, yaitu apakah pekerjaan itu dirasa menjemukan, jenuh atau begitu begitu saja, nah di sinilah tingkatan yang menentukannya, semuanya tergantung bagaimana karyawan bisa melewati fase tahun ke 2 bekerja dengan catatan manis.
Di fase tahun ke 3 adalah fase terakhir, di sinilah letaknya apakah karyawan harus memutuskan tetap bertahan tanpa promosi jabatan dan bekerja rutin seperti biasanya tapi begitu begitu saja atau resign dari kantor karena target promosi jabatan tidak tercapai.
Karena di fase tahun ke 3 inilah siapa dan bagaimana tentang nilai karyawan itu di kantor ditentukan oleh unsur pimpinan, maka bila pada  akhirnya karyawan bisa melewati fase tahun ke 3 tapi tidak dapat promosi jabatan, ini artinya seorang karyawan hanyalah memiliki nilai yang biasa saja di kantor.
Tapi terkadang wajar juga bila seorang karyawan merasa keberatan karena sudah merasa berbuat yang terbaik dan maksimal mencurahkan segala daya upaya bagi kualitas dan daya saing tapi tidak dapat promosi jabatan.
Bahkan bisa dibilang lebih baik dari karyawan lainnya, tapi kita tidak dihargai oleh kantor dengan mempromosikan jabatan maka sekarang pilihannya tinggal di karyawan.
Apakah terus melanjutkan pekerjaan di kantor tapi hanya memiliki nilai yang biasa saja dan kerja yang begitu begitu saja ataukah menyatakan resign dari kantor dan mencari tantangan baru di tempat lain yang bisa lebih proporsional menghargai karyawan, yah pilihan hanya tinggal 2 ini saja.
Bila karyawan tetap memilih bertahan di kantor dan melanjutkan pekerjaan rutinnya, maka yang banyak berlaku dan terjadi adalah seorang karyawan akan sering menetap disitu situ saja posisinya dan stuck hingga akhirnya sampai juga di zona nyaman, tetap digaji, tapi maju  enggak mundur enggak, yah sudah itu itu saja yang dikerjakan.
Meskipun tidak menutup kemungkinan pada suatu saat tertentu akan ada kesempatan pada akhirnya karyawan dapat promosi jabatan tapi yah itu tadi butuh waktu bertahun tahun lamanya.
Tapi bila karyawan ada yang memilih resign dan mencari tempat lain, maka selama  masih memiliki motivasi yang tinggi dan mengejar target yang di inginkan, kesempatan itu akan terbuka lebar.