Keputusan Presiden RI Ir. H. Joko Widodo untuk melantik staf khusus presiden dari kalangan milenial beberapa waktu silam sangatlah tepat.
Ini karena sampai saat ini peran dan kontribusi milenial di pemerintahan dirasa masih sangat minim atau hanya beberapa gelintir milenial saja yang dipercaya dalam pemerintahan.
Bisa dilihat didalam pemerintahan, baik daerah maupun pusat, kontribusi adanya peran milenial dalam pemerintahan masih sangat sedikit sekali, hampir seluruhnya masih didominasi oleh kalangan tua.
Masih kurang dipercayanya atau diragukannya kemampuan milenial dalam memberikan peran dan kontribusi dalam pemerintahan masih menjadi alasan utama berbagai pihak pemerintahan untuk melibatkan milenial dalam pemerintah.
Alasan lainnya seperti kalangan milenial masih minim pengalaman dan pemahaman mengenai pemerintahan ataupun belum waktunya terjun dipemerintahan karena usia yang masih hijau, masih menjadi penghalang bagi para milenial di pemerintahan.
Padahal para milenial memiliki pola pikir, sudut pandang, ide dan gagasan yang segar, semangat dan jiwa muda yang energik, kritis dan tajam.
Meskipun memang, butuh waktu dan proses untuk menyesuaikan diri dalam pemerintahan, namun seiring berjalan waktu, ditempa dengan pengalaman demi pengalaman maka para milenial pasti dapat segera menyesuaikan dirinya di pemerintahan.
Keterlibatan para milenial di pemerintahan dirasa sangat penting, karena milenial adalah sebagai agen of change atau agen perubahan bagi negara dan sangat krusial sebagai bagian dari regenarasi dalam pemerintahan.
Apalagi data statistik bonus demograsi Indonesia kedepan menegaskan, bahwa ke depan para milenial yang akan membanjiri penduduk Indonesia. Sehingga potensi dan kekuatan besar Indonesia yang akan datang ada dipundak milenial.
Inilah yang patut dicermati bersama, mengapa sangatlah perlu melibatkan peran dan kontribusi para milenial didalam pemerintahan mulai dari sekarang ini.
Terlepas pro dan kontra berbagai pihak akan keputusan presiden Jokowi mengangkat staf khusus dari kalangan milenial, yang jelas Presiden Jokowi sudah membaca dengan cermat, bahwa langkahnya tersebut sangat strategis dalam menyongsong bonus demografi Indonesia mendatang.