Istilahnya yang dikenal adalah askda ekmek, berhubungan khusus dengan roti. Kebiasaan ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan berlaku turun temurun. Askda ekmek, yang berarti "roti di  gantungan" atau "roti yang ditangguhkan".
![Dokumen Zul/Bbc.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/16/fb-img-1576099886374-5df69931d541df574056cde4.jpg?t=o&v=555)
Kemudian roti dikantongkan dan digantung bersama-sama dengan yang lain, sehingga ketika ada orang yang datang sepanjang hari dan bertanya, "Askda ekmek var mi?" ("Apakah ada roti di kail?"), mereka dapat mengambil roti tersebut secara cuma cuma.
Profesor sejarah Febe Armanios, yang berfokus pada hubungan Kristen-Muslim di Timur Tengah dan sejarah makanan di Middlebury College di Vermont, AS, menjelaskan, bahwa askda ekmek adalah sebuah kebiasaan yang berakar pada zaman Ottoman dan terikat dengan konsep zakat, pilar iman Muslim yang berfokus pada berbagai tindakan amal".
Pemberian ekmek (roti) sangat penting di Turki karena menurut kebudayaan setempat, roti menopang kehidupan dan perlindungan hidup adalah suci.
Pemerintah Turki menaruh rasa hormat pada kebiasaan yang membudaya ini, hal ini diterapkan untuk melegitimasi aturan pemerintah dan mendapatkan kesetiaan dari penduduk.
Pemerintah Turki meyakini bahwa penduduk yang cukup makan akan patuh dan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menentang pemerintah jika harga makanan pokok seperti roti, tetap terjaga.
Regulator pasar dari pemerintah, yang biasa disebut muhtasib Islami, akan mengatur penjualan roti untuk mengendalikan harga dan memastikan bahan pengisi yang digunakan sebagai pengganti tepung selalu menggunakan bahan yang berkualitas, bahkan hingga hari ini, harga roti tetap ditentukan oleh pemerintah.
Demikian sekilas hal hal menarik yang ada di Turki semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat.
Dari berbagai sumber.