Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Keolahragawanan Atlet di Antara Sportivitas, Kemanusiawian, dan Ambisi

11 Desember 2019   14:17 Diperbarui: 11 Desember 2019   14:53 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Roger casugay mengebelakangkan ambisinya untuk menang, dan lebih mengutamakan sisi kemanusiaan dan menunjukan integritasnya  sebagai atlet olahragawan sejati, demi menyelamatkan Arip maka Roger rela melepaskan gelar juaranya dan sekeping medali emasnya.

Padahal sebenarnya Roger bida saja meneruskan pertandingan dan merebut Juara, tapi Roger menunjukan bagaimana sebenarnya atlet olahragawan sejati dan bagaimana sebenarnya juara yang sejati itu.

Akan tetapi ketika ambisi hanya menjadi tujuan semata, tak pelak segala cara cara yang tidak sehat akan dilakukan untuk meraih kemenangan.

Seperti pada partai puncak final sepakbola Sea Games 2019 antara Indonesia vs Vietnam, apa yang dilakukan oleh Doan Van Hou atlet sepakbola asal Vietnam yang diduga dengan sengaja menciderai Evan Dimas atlet sepakbola asal Indonesia, sangatlah tidak menjunjung tinggi sportifitas dan sisi kemanusiawian

Melalui tayangan ulang dalam pertandingan final sepakbola yang mempertemuan Indonesia dengan Vietnam tersebut, Doan Van Hau tertangkap kamera melakukan tindakan tidak sportif, terlihat dengan jelas Doan Van Hau sengaja menginjak kaki Evan Dimas sehingga Evan Dimas tidak bisa melanjutkan pertandingan karena menderita cidera parah dikakinya.

Secara keseluruhan tergambar dengan jelas, bagaimana ketidaksportifan juga dilakukan oleh pemain Vietnam lainnya, dalam pertandingan terlihat dengan jelas Vietnam sangat berambisi untuk juara, karena medali emas dan menjadi juara bagi Vietnam memang sudah dinantikan selama 60 tahun lamanya.

Memang akhirnya Vietnam memenangkan pertandingan dan merebut medali emas serta menjadi Juara, namun sejatinya Juara yang direngkuh tersebut kehilangan makna, nilai dan karakternya karena ada nilai nilai sportifitas dan kemanusiawian yang diabaikan.

Inilah bagaimana sebenarnya, sikap mental keolahragwanan sejati atlet sangat dibutuhkan, dan lebih dikedepankan.

Atlet olahragawan sejati dalam meraih juara tidak akan selau berorientasi pada kemenangan semata, tidak akan memburu kemenangan dengan cara cara yang tidak sehat.

Juara sejati itu tidak akan meraih kemenangan dengan cara murahan, betapapun sengit dan kerasnya bersaing dan berkompetisi, semuanya perlu dilakukan secara Sportif dan Fair Play

Sejatinya, sikap keolahragawanan merupakan bagian penting, sebagai satu instrumen pembentukan mental, nilai dan karakter, membentuk atlet olahragawan sejati dengan kualitas kepribadian yang sehat, tangguh dan moral yang luhur atau mulia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun