Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Keolahragawanan Atlet di Antara Sportivitas, Kemanusiawian, dan Ambisi

11 Desember 2019   14:17 Diperbarui: 11 Desember 2019   14:53 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Gambar Sportifitas, kemanusiawian dan ambisi / Dokumen Theleaderonline.com

Dalam setiap perhelatan pertandingan olahraga tentunya wajib mengedepankan sportifitas yaitu, sikap fair play, perilaku etis dan integritas, sikap menerima kemenangan atau kekalahan.

Sportif menurut KBBI adalah sikap adil (jujur) terhadap lawan; sikap bersedia mengakui keunggulan (kekuatan, kebenaran) lawan atau kekalahan (kelemahan, kesalahan) sendiri; kejujuran; kesportifan.

Sehingga sportifitas dalam pertandingan olahraga merupakan nilai utama yang paling berharga dalam pertandingan olahraga untuk tetap menjunjung tinggi kemanusiawian

Kemanusiawian yang mengutamakan sisi kemanusiaan berdasarkan hati dan nurani untuk tidak bertindak menciderai rival, untuk tetap menghargai rasa toleransi, simpati maupun empati, dalam setiap pertandingan.

Perjuangan untuk meraih kemenangan dalam suatu pertandingan olahraga, akan sangat bermakna, bernilai, dan sempurna, ketika kemenangan yang diraih itu selalu menjunjung tinggi sportifitas.

Namun, seringkali yang terjadi, karena hanya demi sebuah ambisi untuk menang, sportifitas dan kemanusiawian tak lagi dijunjung tinggi oleh para atlet yang bertanding.

Ambisi untuk menang justru menjadi tujuan utama atlet yang bertanding untuk merengkuh juara dengan menghalalkan segala cara-cara yang curang, ataupun menghalalkan segala cara-cara yang tidak dibenarkan.

Disinilah bagaimana seorang atlet baru dapat di katakan sebagai atlet olahragawan yang sejati, ketika bagaimana seorang atlet sesungguhnya harus memiliki sikap keolahragawanan.

Sikap keolahragawanan yang berkarakter dan memiliki nilai-nilai moral yang terkandung dalam aktivitas jasmani dan olahraga sebagai wujud tanggung jawab profesi.

Seperti peristiwa langka yang akan selalu tercatat dalam sejarah olahraga dunia, pada Sea Games 2019 di Phillipina ada satu peristiwa yang sangat menyentuh sisi kemanusiaan, hati dan nurani.

Peristiwa ketika Roger Casugay seorang atlet Surfing Phillipina, rela dan tulus ikhlas melepaskan gelar juara yang sudah didepan mata demi menyelamatkan rivalnya Arip Nurhidayat atlet Surfing asal Indonesia yang nyaris tenggelam dilautan akibat tersapu ombak besar dan tinggi.

Roger casugay mengebelakangkan ambisinya untuk menang, dan lebih mengutamakan sisi kemanusiaan dan menunjukan integritasnya  sebagai atlet olahragawan sejati, demi menyelamatkan Arip maka Roger rela melepaskan gelar juaranya dan sekeping medali emasnya.

Padahal sebenarnya Roger bida saja meneruskan pertandingan dan merebut Juara, tapi Roger menunjukan bagaimana sebenarnya atlet olahragawan sejati dan bagaimana sebenarnya juara yang sejati itu.

Akan tetapi ketika ambisi hanya menjadi tujuan semata, tak pelak segala cara cara yang tidak sehat akan dilakukan untuk meraih kemenangan.

Seperti pada partai puncak final sepakbola Sea Games 2019 antara Indonesia vs Vietnam, apa yang dilakukan oleh Doan Van Hou atlet sepakbola asal Vietnam yang diduga dengan sengaja menciderai Evan Dimas atlet sepakbola asal Indonesia, sangatlah tidak menjunjung tinggi sportifitas dan sisi kemanusiawian

Melalui tayangan ulang dalam pertandingan final sepakbola yang mempertemuan Indonesia dengan Vietnam tersebut, Doan Van Hau tertangkap kamera melakukan tindakan tidak sportif, terlihat dengan jelas Doan Van Hau sengaja menginjak kaki Evan Dimas sehingga Evan Dimas tidak bisa melanjutkan pertandingan karena menderita cidera parah dikakinya.

Secara keseluruhan tergambar dengan jelas, bagaimana ketidaksportifan juga dilakukan oleh pemain Vietnam lainnya, dalam pertandingan terlihat dengan jelas Vietnam sangat berambisi untuk juara, karena medali emas dan menjadi juara bagi Vietnam memang sudah dinantikan selama 60 tahun lamanya.

Memang akhirnya Vietnam memenangkan pertandingan dan merebut medali emas serta menjadi Juara, namun sejatinya Juara yang direngkuh tersebut kehilangan makna, nilai dan karakternya karena ada nilai nilai sportifitas dan kemanusiawian yang diabaikan.

Inilah bagaimana sebenarnya, sikap mental keolahragwanan sejati atlet sangat dibutuhkan, dan lebih dikedepankan.

Atlet olahragawan sejati dalam meraih juara tidak akan selau berorientasi pada kemenangan semata, tidak akan memburu kemenangan dengan cara cara yang tidak sehat.

Juara sejati itu tidak akan meraih kemenangan dengan cara murahan, betapapun sengit dan kerasnya bersaing dan berkompetisi, semuanya perlu dilakukan secara Sportif dan Fair Play

Sejatinya, sikap keolahragawanan merupakan bagian penting, sebagai satu instrumen pembentukan mental, nilai dan karakter, membentuk atlet olahragawan sejati dengan kualitas kepribadian yang sehat, tangguh dan moral yang luhur atau mulia. 

Di samping itu atlet olahragawan sejati akan selalu mengedepankan kedisiplinan, jiwa sportifitas, tidak mudah menyerah, mempunyai jiwa kompetitif yang tinggi, semangat bekerja sama, mengerti akan adanya aturan, berani mengambil keputusan dan manusiawi.

Inilah sejatinya, bagaimana pentingnya Keolahragawanan Atlet di antara Sportifitas, Kemanusiawian, Dan Ambisi.

Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun