Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perppu UU KPK Nasibnya Mengambang, (Madesu) KPK Bisa Nyata

8 November 2019   15:12 Diperbarui: 8 November 2019   15:30 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penantian kejelasan nasib KPK terhadap revisi UU KPK yang kini telah disahkan masih mengambang, Perppu UU KPK tak kunjung terbit.

Meskipun kini RUU KPK telah melalui uji formal maupun materil di Mahkamah Konstitusi, namun masa depan tentang keberlangsungan hidup KPK masih menjadi tanda tanya besar dan menggantung.

Setidaknya dengan kondisi yang berlangsung ini harapan ada dipundak para aktivis,  mahasiswa dan rakyat yang masih perduli untuk dapat menyelamatkan KPK dan dapat menjaga momentum untuk mendesak agar Presiden RI Jokowi dapat mengeluarkan Perppu. Tentunya penerbitan tersebut setelah jelas UU KPK tersebut diundangkan.

Sehingga mumpung masih ada kesempatan terhadap RUU KPK yang kini pengesahannya masih ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.

Maka para aktivis, mahasiswa, maupun rakyat harus memanfaatkan momentum tersebut dengan mendesak para panitia kerja untuk membahas dan mengevaluasi kembali pasal-pasal kontroversial yang terdapat pada RUU KPK tersebut.

Hal ini masih legal dan dimungkinkan menurut peraturan perundang-undangan. Untuk tetap eksis memperjuangkan hati nurani rakyat demi kepentingan yang lebih besar lagi.

Memang tidaklah semudah membalik telapak tangan untuk menerbitkan Perppu, perlu situasional dan kondisi yang mendesak dan darurat, namun bila melihat respon yang sudah jadi sorotan publik dan gelombang aksi demonstrasi maka sudah selayaknya pertimbangan ini di utamakan, bagaimana nasib masa depan KPK bila Perppu tidak kunjung diterbitkan.

Apalagi sejauh ini korban jiwa harta dan benda sudah berjatuhan saat aksi demonstrasi massa beberapa waktu silam, harga yang sangat mahal yang ditebus dalam produk Undang undang, dan ini sejarah kelam sepertinya ini yang baru pertama kali terjadi, demonstrasi massa berujung korban jiwa karena produk Undang-undang.

Beberapa persoalan yang perlu dicermati dan dipikir secara matang dari revisi UU KPK tersebut antara lain, seperti dari sisi aspek substansial atau muatan RUU Perubahan UU KPK yang berpotensi melemahkan KPK, antara lain adalah menyoal independensi KPK yang terancam.

Ini karena KPK tidak disebut lagi sebagai lembaga independen sejati yang bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, KPK mengarah menjadi lembaga pemerintah pusat tatkala pegawai KPK dimasukkan dalam kategori ASN atau Aparatur Sipil Negara.

Sehingga sangat berisiko terhadap independensi pegawai yang menangani kasus korupsi di instansi pemerintahan karena bisa saja semua dikondisikan dan diatur sedemikian rupa agar jeratan hukum dapat dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun