Masih banyaknya pekerjaan rumah pemerintah yang belum terselesaikan, namun malah menambah lagi soal soal baru yang kedepannya semakin menambah tumpukan PR PR yang sebelumnya.
Apa PR PR dan soal soal baru pemerintah tersebut, sejatinya tak lagi perlu disebutkan satu persatu, lihat saja yang terpublish dipemberitaan media dan dunia maya, masalah radikalisme, korupsi, polemik RUU, masalah bencana, dan banyak lagi lainnya.
Semakin menegaskan gambaran nyata, bagaimana pelik dan terjalnya perjalanan bangsa ini menghadapi berbagai persoalan yang melanda negeri ini.
Yang jelas dari berbagai persoalan yang terjadi, maka masyarakatlah yang paling terbebani dengan berbagai polemik persoalan yang berlaku di negeri ini.
Lalu dengan kondisi ini, mau dibawa kemanakah bangsa ini sesungguhnya, mau dibagaimanakan masyarakat ini sebenarnya?
Kondisi prihatin bangsa ini, jangan hanya terucap dibibir belaka, masyarakat sudah jelas mendengar dan mengetahui benar apa yang sering di ungkapan oleh Presiden RI Jokowi,"kita saat ini sedang prihatin, sekali lagi sedang prihatin."
Akan tetapi dengan kondisi prihatin ini, masyarakat butuh tindakan nyata terkait mana sejatinya kontribusi nyata dalam  mengentaskan keprihatinan yang berlaku sekarang ini.
Ini sudah waktunya bekerja, kerja cerdas, kerja keras, jangan hanya teoritis melulu yang digembar gemborkan.
Upaya dan tindakan nyata sesegera mungkin mengentaskan berbagai PR PR sebelumnya dan rencana kerja program kedepan harus segera diwujudkan.
Cita cita mensejahterakan dan mencerdaskan masyarakat, menghasilkan SDM unggul harus segera diwujudkan. Mana yang menjadi skala prioritas harus ditentukan.
Yang pasti masyarakat hanya berharap, agar dapatnya pemerintah konsisten dengan tujuan yang dijanjikan, yaitu mensejahterakan masyarakat.