Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal Kondisi Prihatin Indonesia

6 November 2019   00:51 Diperbarui: 6 November 2019   01:00 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar | Dokumen Canstockphoto.com

Menyoal perkembangan kondisi terkini terkait berbagai hal yang sedang berlaku dan akan diberlakukan di Indonesia, membuat dahi ini semakin mengernyit keatas, bahwa bangsa ini sedang dalam kondisi prihatin, dan mampukah bangsa ini bangkit berdiri dan mengatasinya?

Meskipun tetap terbangun rasa optimisme, namun suatu hal yang logis bila keraguan, kegundahan dan kebingungan itu masih terselip dalam benak setiap masyarakat bangsa ini.

Ini karena masyarakat merasa semakin terdesak dengan berbagai beban hidup sendiri dan beban negara yang turut ditanggung oleh masyarakat.

Dihadapkan dengan kondisi berbagai sektor bangsa, seperti sektor ekonomi, hukum, politik dan sektor lainnya, yang masih dirasa jalan ditempat tak kunjung beranjak dari keterpurukan sangat berdampak pada sisi kehidupan masyarakat.

Disamping itu masyarakat juga semakin dihantui rasa pesimis dan ketidak percayaan pada pemerintah terkait berbagai macam program kerja dan berbagai kebijakan lainnya, ataupun undang undang maupun peraturan yang tak kunjung memberikan perubahan berarti pada masyarakat.

Belum lagi dengan berbagai persoalan dan masalah lainnya, baik sisa sisa peninggalan masalah dan beban masa lalu maupun yang terkini yang masih menjadi polemik pro dan kontra, seakan akan malah tak ada ujung pangkalnya untuk penyelesaian dan jalan keluar terbaiknya.

Justru yang sering terlihat hanyalah tindakan teoritis saja seperti, adu statemen, adu argumen, perdebatan, adu kritik namun minim praktek nyata dilapangan.

Saat ini istilahnya, Masyarakat malah kerapkali disuguhkan episode drama drama politik ataupun episode episode panjang sinetron berbagai kisah judul yang tak kunjung tamat.

Perlu dicatat, bahwa beban hidup masyarakat saat ini semakin berat, berbagai pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin mahal, namun nyatanya perjalanan demokrasi dan politik serta perkembangan kondisi yang diharapkan nampak semakin jauh dari tujuan mensejahterakan masyarakat dan harapan masyarakat.

Tingkah polah para pemangku kepentingan, seperti pejabat pemerintah yang notabene adalah pelayan masyarakat justru malah banyak yang berseberangan dengan kepentingan masyarakat, janji dengan berbagai macam alasan ini dan itu, nyatanya dilapangan kurang sejalan dengan seperti apa yang dijanjikan.

Ditambah pula dengan perilaku para elit politik dan elit pemerintah yang justru bertambah kontroversi dengan garis akhir visi dan misi bangsa ini.

Masih banyaknya pekerjaan rumah pemerintah yang belum terselesaikan, namun malah menambah lagi soal soal baru yang kedepannya semakin menambah tumpukan PR PR yang sebelumnya.

Apa PR PR dan soal soal baru pemerintah tersebut, sejatinya tak lagi perlu disebutkan satu persatu, lihat saja yang terpublish dipemberitaan media dan dunia maya, masalah radikalisme, korupsi, polemik RUU, masalah bencana, dan banyak lagi lainnya.

Semakin menegaskan gambaran nyata, bagaimana pelik dan terjalnya perjalanan bangsa ini menghadapi berbagai persoalan yang melanda negeri ini.

Yang jelas dari berbagai persoalan yang terjadi, maka masyarakatlah yang paling terbebani dengan berbagai polemik persoalan yang berlaku di negeri ini.

Lalu dengan kondisi ini, mau dibawa kemanakah bangsa ini sesungguhnya, mau dibagaimanakan masyarakat ini sebenarnya?

Kondisi prihatin bangsa ini, jangan hanya terucap dibibir belaka, masyarakat sudah jelas mendengar dan mengetahui benar apa yang sering di ungkapan oleh Presiden RI Jokowi,"kita saat ini sedang prihatin, sekali lagi sedang prihatin."

Akan tetapi dengan kondisi prihatin ini, masyarakat butuh tindakan nyata terkait mana sejatinya kontribusi nyata dalam  mengentaskan keprihatinan yang berlaku sekarang ini.

Ini sudah waktunya bekerja, kerja cerdas, kerja keras, jangan hanya teoritis melulu yang digembar gemborkan.

Upaya dan tindakan nyata sesegera mungkin mengentaskan berbagai PR PR sebelumnya dan rencana kerja program kedepan harus segera diwujudkan.

Cita cita mensejahterakan dan mencerdaskan masyarakat, menghasilkan SDM unggul harus segera diwujudkan. Mana yang menjadi skala prioritas harus ditentukan.

Yang pasti masyarakat hanya berharap, agar dapatnya pemerintah konsisten dengan tujuan yang dijanjikan, yaitu mensejahterakan masyarakat.

Masyarakat hanya dapat berharap pemerintah lebih pro kepada masyarakat dalam menjalankan berbagai tindakan nyata tersebut dilapangan, bukannya makin membebani masyarakat yang sudah banyak beban hidupnya ini. Itu saja!

Semoga kedepan berbagai PR PR masa lalu, polemik, persoalan dan masalah yang melanda negeri ini dapat terselesaikan dengan tuntas, semoga program kerja, kebijakan, undang undang dan peraturan yang nantinya akan diberlakukan dapat semakin berpihak kepada masyarakat dan semakin mensejahterakan kehidupan masyarakat.

Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun