Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya, bahasa, suku, dan agama sehingga inilah yang menjadi dasar pilar dari semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Pada umumnya keberagaman tersebut merupakan pondasi dan faktor penting serta merupakan aset kekayaan yang berharga bagi keberlangsungan, perkembangan, dan kemajuan NKRI.
Namun tidak dipungkiri juga keberagaman NKRI memiliki potensi-potensi kebersinggungan yang terkadang menimbulkan gesekan-gesakan ketegangan-ketegangan atau kekerasan yang dipicu oleh faktor sosial, budaya, suku atau etnis, dan agama.
Keberagaman juga menjadi persoalan aktual yang dihadapi bangsa disamping masalah korupsi, bencana alam, terorisme, kebodohan, kemiskinan, hingga disintegrasi bangsa serta persoalan bangsa yang lainnya.
Sehingga hal ini, menjadi persoalan bersama bangsa yang memerlukan kerukunan bangsa dalam menghadapinya.
Tugas maha berat ini menjadi tantangan bersama ke depan agar terwujud kerukunan yang semakin kokoh di tengah masyarakat.
Dalam situasi yang sarat dengan perbedaan keberagaman bangsa, upaya lebih sungguh-sungguh sangat perlu dilakukan agar gesekan dan ketegangan bisa diatasi.
Keberagaman bangsa yang berpengaruh pada kerukunan bangsa yang menyangkut tiga aspek yaitu, internal Masyarakat, antar masyarakat dan masyarakat dengan pemerintah, sesungguhnya sudah menjadi bagian dari sejarah panjang bangsa Indonesia.
Sejatinya keberagaman bangsa dalam konteks Bhineka Tunggal Ika, bisa dijadikan sebagai alat perekat bangsa untuk mewujudkan kekuatan yang tangguh dan kokoh dalam membangun bangsa.
Keberagaman memang menjadi sesuatu yang sangat sensitif di dalam kerukunan bangsa, Tidak mudah membuat aturan dan kebijakan yang dapat memuaskan semua pihak. Terlebih lagi adalah menyelesaikan persoalan ketika konflik-konflik keberagaman itu muncul.
Ini karena, keberagaman Indonesia juga sangat dipengaruhi oleh adanya toleransi yang selalu di harapkan dapat menjaga dan menjadi benteng bagi jalinan kerukunan bangsa.
Toleransi bagi bangsa Indonesia ini seringkali menjadi perbincangan, dikritisi, diperdebatkan dan bahkan juga menjadi agenda diplomasi di Negara manapun.
Toleransi sangat mudah untuk diucapkan dalam rangka memelihara kerukunan bangsa diantara keberagaman didalam satu negara, tapi belum tentu mudah terlaksana dan direalisasikan secara nyata dilapangan.
Toleransi dalam keberagaman bangsa sesungguhnya banyak penafsiran dan pemahaman sehingga menimbulkan banyak persepsi tentang bagaimana bentuk toleransi didalam kerukunan masyarakat, baik berkaitan dengan toleransi antar umat beragama, antar suku dan golongan.
Seperti dalam kamus bahasa Indonesia bahwa pengertian Toleran itu bersifat atau bersikap menenggang/menghargai, membiarkan, membolehkan tentang pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Sedangkan toleransi itu sendiri secara keseluruhan adalah sifat atau sikap batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih dapat diperbolehkan.
Perkembangan saat ini toleransi bisa dikatakan mengarah pada Pluralisme dan Sinkritisme, sehingga seringkali muncul stigma dalam masyarakat bahwa bila suatu sangkaan kefanatikan dan feodalisme yang dituangkan dalam keberagaman tersebut, bisa dianggap sebagai bagian dari radikalisme dan fundamentalisme.
Inilah yang menyebabkan begitu sensitifnya keberagaman didalam masyarakat Bangsa Indonesia, yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terus berupaya untuk menghancurkan toleransi dan membuat intoleransi diantara kerukunan bangsa, dengan tujuan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Toleransi memang menjadi sangat urgensi di negeri ini, karena memang patut disadari, betapa banyak muncul potensi intoleransi di tengah masyarakat, seperti persoalan yang murni muncul karena agama atau akidah, suku ataupun etnis hingga berbagai persoalan yang ditumpangi kepentingan politik atau ditunggangi pihak lain yang tidak bertanggung jawab.
Seperti halnya persoalan sensitif berkaitan dengan Agama dan Suku, pada banyak kasus sering juga dijadikan sebagai alat untuk menggerakkan emosi masyarakat.
Sehingga membuat begitu rentan dan sangat mudah terjadinya gesekan, kebencian, dan permusuhan antar sesama warga negara, dan yang lebih memiriskan lagi, di era kemajuan tekhnologi saat ini dampak intoleransi tersebut dapat menyebar dan melesat begitu cepatnya. Â
Cukup dilakukan hanya dengan satu klik saja  kapan pun dan di manapun berada, siapa saja dapat melakukannya sesuka hati, maka dalam realitanya dimasyarakat dapat menimbulkan dampak permusuhan, kebencian, dan fitnah yang bisa menjadi potensi semakin merusak kesatuan serta persatuan bangsa.
Oleh karena itu, berkaitan dengan urgensinya toleransi diantara keberagaman dan kerukunan bangsa ini, sangat dibutuhkan upaya-upaya yang lebih intens agar keberagaman dan kerukunan bangsa selalu seiring sejalan dengan toleransi.
Sehingga bila timbul konflik yang berimplikasi kepada kerukunan bangsa, maka dalam hal ini dibutuhkan peran serta para pemuka agama, para pemuka suku masyarakat, dan pemerintah, yang mesti berusaha untuk mencari jalan keluar agar akar permasalahan bisa diselesaikan.
Jalan keluar tersebut ada yang berupa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, ada juga yang berwujud kesepakatan yang dinegosiasikan masyarakat.
Yang terpenting adalah dari keberagaman tersebut konteks pemeliharaan ketertiban umum dan menjaga stabilitas masyarakat dari perbedaan penafsiran, pandangan dan paham harus lebih terealisasi dengan nyata, bukanlah hanya teori-teori belaka.
Pada konteks ini sejatinya, yang menjadi perhatian utama bila telah menjadi konflik adalah bukanlah menyoal penyebab terjadinya konflik saja.
Namun aturan dan kebijakan yang ditetapkan harus sejalan dan dapat diterima, agar konflik keberagaman bangsa tidak terjadi atau bisa diminimalisasi serta dikelola untuk menjamin keragamannya dalam menciptakan bentuk toleransinya yang sabgat berpengaruh pada keharmonisannya serta kerukunannya.
Dalam hal ini, maka pemerintah pusat juga sangat perlu melibatkan peran dan fungsi pemerintah daerah untuk melibatkan tokoh agama didaerah dan tokoh masyarakat didaerah, serta pihak-pihak yang dianggap relevan didaerah dalam kaitannya memelihara toleransi tersebut.
Dan ini menjadi amatlah penting dalam hal penanganan maupun perumusan undang-undang dan kebijakan yang disepakati kedepan, ini karena pengetahuan tentang daerah, keakraban, atau familiaritas terhadap karakteristik daerah, sangat di pahami oleh pemerintah daerah.
Namun secara umum yang menjadi tonggak utama seutuhnya sebenarnya adalah peran serta seluruh anak bangsa ini, yang harus selalu menanamkan dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam segala hal agar selalu menjadi pondasi yang sangat kuat dan kokoh untuk mewujudkan toleransi dan kerukunan bangsa didalam keberagaman bangsa.
Dengan demikian bisa muncul kerelaan untuk saling menghargai, saling menghormati dan saling memahami diantara kebhinekaan atau perbedaan, sehingga benih-benih kerukunan dan toleransi akan tumbuh semakin indah dan harmonis.
Semoga toleransi akan selalu terjalin indah didalam keberagaman bangsa ini, sehingga kerukunan bangsa akan selalu terwujud, dan membawa Indonesia selalu dalam kedamaian dan kesentausaan.
Hanya berbagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI