Kemudian lebih mengutamakan persoalan yang muncul secara insidentil terkait mitigasi bencana dan musibah serta persoalan insidentil lainnya yang melanda negeri ini.
Berbagai kalangan dari elit politik, pihak yang berkompeten dan masyarakat awam sekalipun semakin heran dengan berbagai kebijakan yang sudah, sedang dan akan dijalankan ini.
Maka bila Jokowi diperiode keduanya kedepan bersama pemerintahannya semakin menimbulkan ketidak puasan rakyat dan tak sedini mungkin menyadarinnya, maka kejatuhannya hanya tinggal menunggu waktu saja.
Memang juga, Jokowi dan Pemerintahannya serta pihak-pihak elit politik yang ada di belakangnya bukanlah orang-orang kemarin sore.
Banyak orang-orang hebat sebenarnya di pemerintahannya, pastinya segala kebijakan dan keputusan Jokowi dan pemerintahannya telah dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak. Apa yang di putuskan tersebut barangkali sudah dipikirkan untuk beberapa langkah kedepan.
Tapi alangkah baiknya bila apa yang diputuskan tersebut, tidak menjadi pertentangan rakyat, meskipun selalu ada saja terjadi, bila suatu kebijakan itu ditentang.
Namun tidak juga gelombang pertentangan itu layaknya datang bergulung-gulung terus menerus, karena normalnya bila suatu pemerintahan membuat kebijakan, hanya riak-riak kecil saja yang timbul, bukannya gelombang yang bergulung-gulung yang terus menerus datang.
Jadi dapatlah disimpulkan, peluang lengsernya Jokowi kedepan sangat berpotensi terbuka, andaikata Jokowi dan pemerintahannya dalam menjalankan pemerintahannya kedepan tidak berpihak kepada rakyat.
Fakta dan sejarah membuktikan lengsernya suatu pemimpin negara adalah berawal dari semakin kuatnya tekanan ketidak adilan yang dirasakan oleh rakyatnya. Sehingga menimbulkan gelombang protes dan berbagai aksi demonstrasi rakyat.
Jokowi dan segenap pemerintahannya mesti waspada, karena bisa jadi bibit yang ditanam dan benih yang ditebarkan selama keberlangsungan pemerintahannya kedepan nanti akan menjadi buah dan hasil panen yang begitu sangat pahitnya untuk dinikmati.
Semoga bermanfaat.