Apalagi kalau akhirnya semakin parah sampai ada KPK tandingan.
Jokowi seyogyanya harus mendengar aspirasi rakyat, karena beliau dipilih oleh rakyat, oleh karenanya Jokowi harus mempertimbangkan apa yang telah menjadi keputusannya tersebut.
Dan yang harus Jokowi ingat, bahwa ada 45 persen rakyat di negeri ini yang menjadi oposisi bagi Jokowi dalam pemerintahan, bahkan bila melihat dengan berbagai latar belakang perkembangan yang tengah berlangsung maka prosentase oposisi dari rakyat yang semakin antipatif terhadapnya akan semakin meningkat.
Belum lagi lawan politiknya sendiri yang semakin tersenyum sumringah dan tertawa lebar, melihat kelakuan Jokowi yang diduga semakin terlihat otoriter dalam menjalankan pemerintahannya.
Atau bahkan malah tanpa harus susah payah, maka lawan politik Jokowi hanya tinggal menunggu waktu saja saat saat kejatuhan Jokowi, karena apa yang telah terjadi semakin memperlihatkan benih benih otoriter Jokowi dalam pemerintahan.
Lawan politik Jokowi pastinya akan tinggal menunggu waktu yang tepat saja, untuk semakin menguatkan strategi untuk menggulingkan Jokowi.
Yang jelas saat ini Jokowi telah memutuskan siapa siapa yang telah menjadi pimpinan KPK dan menyetujui revisi Uu KPK, maka pastinya Jokowi telah memperhitungkan, mempertimbangkan dan berani menanggung segala resiko akibat dari keputusannya tersebut.
Semoga saja apa yang telah diputuskannya memang menjadikan KPK kedepan semakin menjadi kuat seperti apa yang dijanjikannya kepada publik.
Meskipun menimbulkan banyak protes dari berbagai kalangan publik, sepertinya tidak meluluhkan hati dan membuka mata Jokowi untuk menganulir keputusannya tersebut.
Yah, tinggal dilihat saja nanti perkembangan selanjutnya episode demi episode yang berlangsung di negeri ini seperti apa kedepannya.
Selamat menjalankan tugas KPK, semoga dengan telah resmi diangkatnya para pemimpin KPK dan revisi Uu KPK ini sesuai dengan yang diharapkan.