Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Jalan Panjang Papua, dari Irian Barat, UNTEA, PEPERA hingga Irian Jaya

23 Agustus 2019   16:43 Diperbarui: 30 April 2020   04:52 3197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papua dan Papua Barat sebelumnya dikenal sebagai Irian Barat atau Irian Jaya. Dalam perjalanannya banyak peristiwa yang menjadi titik awal sejarah mengenai Irian.

Nama Irian juga merupakan akronim "Ikut Republik Indonesia Anti Nederland. Hal ini dicanangkan dalam rangka menggelorakan, membangun dan membakar semangat cinta tanah air bagi seluruh bangsa Indonesia pada dekade 1960 an pada saat itu.

Kemudian juga bertujuan untuk mengusir pemerintahan kolonial Belanda dari wilayah Irian Barat dan menjadikan wilayah integral Republik Indonesia.

Keputusan dan ketetapan Irian Barat sebagai wilayah yurisdiksi nasional Indonesia disponsori oleh fara founding father atau bapak bapak para pembentuk negara dalam rapat besar BPUPKI pada tanggal 10 sampai 11 Juli 1945.

Hal yang menjadi dasar dalam rangka penyusunan bentuk negara dalam rapat tersebut adalah teori tumpah darah dan juga teori geopolitik.

Menurut teori tumpah darah keinginan dan ketentuan untuk membentuk wilayah yusrisdiksi negara dimulai saat zaman kerajaan Majapahit yang ditegaskan oleh patih Gajah Mada melalui Sumpah Palapa.

Sedangkan menurut teori geopolitik, maka wilayah yurisdiksi Indonesia adalah merupakan lompatan terakhir dari wilayah nusantara menuju lautan pasifik dan dari lautan pasifik menuju nusantara.

Seperti halnya apa yang disampaikan oleh para Founding Father yang diantaranya oleh  Soekarno-hatta, yaitu;

,,,Bahwa Negara Indonesia harus merdeka dengan meliputi wilayah Malaya dan Papua itu saja,,, (Soekarno).

,,,Bagian papua saya serahkan pada orang lain. Akan tetapi kalau pemerintah Nippon memberikan Papua yang dulu dibawah pemerintahan Belanda kepada Indonesia, saya tidak keberatan,,,(Hatta).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun