Tipu daya iblis sangat canggih sesuai majunya peradaban dan zaman, karena Iblis pandai dan ahli dalam segala ilmu.
Iblis ahli seluruh kitab suci, iblis akan bisa menerangkan dengan sangat jelas tentang kitab suci karena iblis mengetahui persis kapan ayat-ayat itu turun dari langit. Iblis mengetahui segala tentang kisah para nabi, iblis akan dengan tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak Nabi Adam.
Ustad Abdul Somad hanya ingin membawa umat selalu ingat bahwa tiada Tuhan selain Allah, membawa umat ke jalan Tuhan.
Iblis sangat membenci orang orang seperti Ustad Abdul Somad, karena orang-orang seperti Ustad Abdul Somad akan menghalangi misi iblis menghancurkan umat manusia, berbagai cara-cara canggih akan dilakukan iblis untuk menyingkirkan Ustad Abdul Somad.
Salah apakah Ustad Abdul Somad?
Apa gara-gara silaturahminya pada pak Prabowo waktu itu? apakah salah seorang Ustad datang berkunjung kepada sesama manusia?
Apakah karena saat itu sedang ramai politik dan jelang pemilihan pemimpin? apakah salah, beliau menyuarakan petuah pesan dan nasehat kepada orang lain tentang dzikir ataupun tentang kepemimpinan?
Apakah salah beliau menegaskan dirinya hanya seorang Ustad tidak ingin terlibat politik? apakah salah beliau menyampaikan amanah yang dititipkan orang lain kepadanya?
Sungguh naif dan memprihatinkan kalau apa apa yang telah dilakukan beliau diatas dipolitisasi dan masuk dalam ranah politik, itulah kecanggihan iblis yang telah menipu daya ke seluruh sendi kehidupan.
Tapi kenapa kok kepada pak Prabowo beliau silaturahmi? Sedangkan ke pak Jokowi tidak?apakah beliau merestui dan mendukung pak Prabowo?tidak merestui pak Jokowi? Apa beliau pilih kasih?
Satu hal yang pasti, beliau hanya menyampaikan pesan dan amanah orang-orang yang dititipkan kepadanya untuk disampaikan kepada pak Prabowo. Kembalikanlah pada diri, jika diri dititipkan pesan atau amanah dari orang lain, apakah kita diam saja, apakah kita tidak menyampaikannya.