Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Ustad Abdul Somad Jangan Difitnah

29 April 2019   11:07 Diperbarui: 29 April 2019   14:00 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ustad Abdul Somat Dokumen Pribadi

Ustad Abdul Somad jangan di fitnah,  janganlah berburuk sangka padanya dan mengatakan hal hal buruk padanya. Jika itu berlaku dalam diri, maka buanglah jauh-jauh itu semua, karena ada tipu daya iblis yang menyertai.
Tipu daya iblis sangat canggih sesuai majunya peradaban dan zaman, karena Iblis pandai dan ahli dalam segala ilmu.

Iblis ahli seluruh kitab suci, iblis akan bisa menerangkan dengan sangat jelas tentang kitab suci karena iblis mengetahui persis kapan ayat-ayat itu turun dari langit. Iblis mengetahui segala tentang kisah para nabi, iblis akan dengan tepat menceritakannya karena iblis sudah ada sejak Nabi Adam.

Ustad Abdul Somad hanya ingin membawa umat selalu ingat bahwa tiada Tuhan selain Allah, membawa umat ke jalan Tuhan.

Iblis sangat membenci orang orang seperti Ustad Abdul Somad, karena orang-orang seperti Ustad Abdul Somad akan menghalangi misi iblis menghancurkan umat manusia, berbagai cara-cara canggih akan dilakukan iblis untuk menyingkirkan Ustad Abdul Somad.

Salah apakah Ustad Abdul Somad?

Apa gara-gara silaturahminya pada pak Prabowo waktu itu? apakah salah seorang Ustad datang berkunjung kepada sesama manusia?

Apakah karena saat itu sedang ramai politik dan jelang pemilihan pemimpin? apakah salah, beliau menyuarakan petuah pesan dan nasehat kepada orang lain tentang dzikir ataupun tentang kepemimpinan?

Apakah salah beliau menegaskan dirinya hanya seorang Ustad tidak ingin terlibat politik? apakah salah beliau menyampaikan amanah yang dititipkan orang lain kepadanya?

Sungguh naif dan memprihatinkan kalau apa apa yang telah dilakukan beliau diatas dipolitisasi dan masuk dalam ranah politik, itulah kecanggihan iblis yang telah menipu daya ke seluruh sendi kehidupan.

Tapi kenapa kok kepada pak Prabowo beliau silaturahmi? Sedangkan ke pak Jokowi tidak?apakah beliau merestui dan mendukung pak Prabowo?tidak merestui pak Jokowi? Apa beliau pilih kasih?

Satu hal yang pasti, beliau hanya menyampaikan pesan dan amanah orang-orang yang dititipkan kepadanya untuk disampaikan kepada pak Prabowo. Kembalikanlah pada diri, jika diri dititipkan pesan atau amanah dari orang lain, apakah kita diam saja, apakah kita tidak menyampaikannya.

Sama seperti halnya ketika ayah menyampaikan amanah pada anak, nak tolong jemput ibumu, nak tolong jaga adikmu, nak tolong kau harus beramal, nak jadilah orang baik, apakah kita tega durhaka pada ayah kita yang telah menitipkan amanah itu untuk mengingkarinya dan khianat?

Apakah Ustad Abdul Somad bohong, apakah beliau tidak dititipi pesan oleh orang orang lain untuk pak Jokowi, jangan-jangan ada titipan amanah orang-orang untuk pak Jokowi tapi tidak disampaikan?

Bagaimana seorang Ustad Abdul Somad harus bohong, untuk apa, rugilah baginya, apalagi tidak menyampaikan amanah orang lain, kalaupun ada amanah untuk pak Jokowi dari orang orang lain pasti disampaikan, mau bukti?

Selama ini apa yang disampaikan olehnya kepada umat adalah Amanah Tuhan, menyampaikan tentang Jalan Tuhan. bagaimana mungkin beliau tidak menyampaikan amanah orang yang dititipkan padanya?

Ustad Abdul Somad Dokumen Pribadi
Ustad Abdul Somad Dokumen Pribadi
Ustad Abdul Somad akan tetap menyampaikan kebenaran, jalan Tuhan yang hakiki.

Ketika hati kian mengeras maka akan sulit menerima nasehat, hanya pandai menasehati, merasa paling benar, sehingga merendahkan yang lain. Ketika ego terlalu tinggi, merasa paling baik di antara yang lain, lupa bercermin, sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.

Ketika ilmu yang hebat menjadikan sombong,memandang yang lain berbeda, lidah makin pandai membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aib diri yang menjulang. Ketika hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam berbuat, hanya cerdas dalam mengkritik, namun tidak koreksi diri sendiri, membenci dosa orang lain, namun dosa diri sendiri tidak dibenci.

Itulah pertanda iblis sebenarnya telah menjelma jadi manusia.

Bukan maksud menggurui, tapi hanya saling berbagi, mohon maaf kiranya banyak kekurangan dan kurang berkenan dihati

Semoga bermanfaat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun