Sama seperti halnya ketika ayah menyampaikan amanah pada anak, nak tolong jemput ibumu, nak tolong jaga adikmu, nak tolong kau harus beramal, nak jadilah orang baik, apakah kita tega durhaka pada ayah kita yang telah menitipkan amanah itu untuk mengingkarinya dan khianat?
Apakah Ustad Abdul Somad bohong, apakah beliau tidak dititipi pesan oleh orang orang lain untuk pak Jokowi, jangan-jangan ada titipan amanah orang-orang untuk pak Jokowi tapi tidak disampaikan?
Bagaimana seorang Ustad Abdul Somad harus bohong, untuk apa, rugilah baginya, apalagi tidak menyampaikan amanah orang lain, kalaupun ada amanah untuk pak Jokowi dari orang orang lain pasti disampaikan, mau bukti?
Selama ini apa yang disampaikan olehnya kepada umat adalah Amanah Tuhan, menyampaikan tentang Jalan Tuhan. bagaimana mungkin beliau tidak menyampaikan amanah orang yang dititipkan padanya?
Ustad Abdul Somad akan tetap menyampaikan kebenaran, jalan Tuhan yang hakiki.
Ketika hati kian mengeras maka akan sulit menerima nasehat, hanya pandai menasehati, merasa paling benar, sehingga merendahkan yang lain. Ketika ego terlalu tinggi, merasa paling baik di antara yang lain, lupa bercermin, sibuk berprasangka buruk kepada yang lain.
Ketika ilmu yang hebat menjadikan sombong,memandang yang lain berbeda, lidah makin pandai membicarakan aib orang lain, namun lupa dengan aib diri yang menjulang. Ketika hanya hebat dalam berkata namun buruk dalam berbuat, hanya cerdas dalam mengkritik, namun tidak koreksi diri sendiri, membenci dosa orang lain, namun dosa diri sendiri tidak dibenci.
Itulah pertanda iblis sebenarnya telah menjelma jadi manusia.
Bukan maksud menggurui, tapi hanya saling berbagi, mohon maaf kiranya banyak kekurangan dan kurang berkenan dihati
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H