Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wisata Telaga Sarangan Terkenang di Hati

13 April 2019   14:35 Diperbarui: 13 April 2019   14:40 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari yang cerah saat bersantai dan bercengkrama dengan pagi membuat saya dan istri begitu menikmati kisah indah ini di kampung cigrok tempat bude dan pakde saya di Magetan. Daerah Magetan berada dikawasan Lereng gunung Lawu. Hari itu saya, istri dan keluarga akan wisata ke sebuah tempat pesona alam yaitu Telaga Sarangan.

Desa Cigrok Magetan, Dokpri
Desa Cigrok Magetan, Dokpri
Dari rumah bude dan pakde di Cigrok Magetan, saya perkirakan jarak menuju ke Sarangan sekitar 25 kilometer, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau dengan transportasi umum.

Kawasan lereng gunung lawu
Kawasan lereng gunung lawu

Panorama perbukitan Lereng Gunung Lawu
Panorama perbukitan Lereng Gunung Lawu

Sepanjang perjalanan saja sudah begitu kami nikmati  keindahan panorama tawangmangu, ditambah lagi dengan pemandangan perbukitan dan pemandangan gunung lawu yang terlihat jelas di depan mata. Kamipun melalui tanjakan-tanjakan yang berkelok-kelok dan cukup curam.

Taman Agron kebun Strawberry, Dokpri
Taman Agron kebun Strawberry, Dokpri

Sejenak kami berhenti di kawasan agro kebun strawberry. Sekalian juga beli oleh-oleh buah strawberi yang sebenarnya bisa diambil sendiri sesuai pilihan dan tak lupa kami berpose swafoto nih, hehehe.

Kawasan Sarangan, dokpri
Kawasan Sarangan, dokpri
Alhasil akhirnya sampai juga nih, di sekitar kawasan Sarangan, harga tiket masuk kawasan ini sebesar 15 ribu rupiah. Ditambah dengan biaya parkir untuk mobil sebesar 7 ribu rupiah.

Kawasan penginapan Sarangan, dokpri
Kawasan penginapan Sarangan, dokpri

Di kawasan ini juga tersedia penginapan dan juga homestay dengan berbagai macam harga yang disesuaikan dengan fasilitas yang disediakan sesuai keinginan kita.

Keindahan Telaga Sarangan memang tidak diragukan lagi cantik, menawan dan sangat Eksotis, saya dan keluarga begitu puas dan bahagia rasanya menikmati pesona sarangan ini.

Telaga Sarangan, dokpri
Telaga Sarangan, dokpri


Telaga Sarangan, Dokpri
Telaga Sarangan, Dokpri

Dari berbagai informasi telaga ini berada di ketinggian 1200 mdpl. Dengan luas wilayah kurang lebih 30 ha. Dan kedalaman air yang mencapai 28 meter. Daya tarik utama kawasan ini terletak di telaganya. Untuk menikmatinya  bisa menyewa perahu di telaga ini dengan harga 50 ribu rupiah.

Kawasan telaga sarangan
Kawasan telaga sarangan

Menikmati wisata Sarangan dokpri
Menikmati wisata Sarangan dokpri

Kita akan diajak berkeliling telaga selama 2 putaran dengan kecepatan yang cukup mendebarkan jantung, namun tetap asyik kami nikmati. Selain wahana kapal, kita juga bisa menggunakan jasa naik kuda, untuk berkeliling disekitar telaga, selain itu juga bisa beli cinderamata kaos dan berbagai macam souvenir cantik lainnya dan menikmati sate kelinci yang ada di kawasan tersebut.

Telaga Sarangan Magetan, Dokpri
Telaga Sarangan Magetan, Dokpri

Ada kisah mitos dan sejarah tradisi yang melegenda yang turun temurun dari cerita rakyat dan rata rata berbagai sumber menceritakan hal yang sama, yaitu 

Bahwa asal-usul dari Telaga Sarangan berawal dari cerita mengenai sepasang suami istri yang tinggal di hutan lawu bernama, Kyai Pasir (Kyai Jailung) atau (Nyai Jailung). Mereka tinggal di sebuah rumah pondok di hutan.

Rumah pondok tersebut terbuat dari kayu. Walaupun , terbuat dari kayu. Namun, kedua pasangan ini sudah merasa aman dan tidak merasa terganggu. Mereka yang sudah tinggal lama di hutan, seperti sudah mengerti bagaimana karakter hewan buas. Jadi, mereka pun tetap aman walaupun hanya sebuah pondok.

Suatu hari, kyai pasir pergi ke ladang untuk bertanam. Ladang tersebut berada di tengah hutan yang menyebabkan kyai pasir harus menebang hutan satu per satu agar bisa berjalan ke sana. Kyai Pasir pun dikejutkan dengan penemuan telur ayam di sebuah pohon yang akan beliau tebang.

Kyai pasir pun membawa pulang telur tersebut. Diberikanlah telur itu kepada nyai pasir. Kemudian, mereka sepakat untuk merebus telur tersebut. Setelah mereka makan, kyai pasir pun melanjutkan kembali aktifitasnya di ladang. Sesampainya, di ladang hal aneh pun terjadi. Tiba-tiba kyai pasir merasa kesakitan.


Seluruh tubuhnya kaku dan dia pun berbaring ke tanah dan berguling ke sana kemari. Hingga, dia pun berubah menjadi seekor naga besar. Kejadian yang sama pun terjadi kepada nyai pasir yang berlari meminta pertolongan dengan pergi ke ladang. Tetapi, sesampainya di ladang, nyai pasir bertemu dengan sosok ular naga.

Nyai pasir yang ketakutan pun terjatuh dan tersungkur ke tanah. Kemudian berguling-guling hingga menjadi seekor naga. Kedua naga itu pun terus saja berguling-guling hingga membentuk sebuah cekungan dan semakin dalam. Tiba-tiba didalam tanah munculah air dan secara sekejap air tersebut menjadi banyak memenuhi cekungan tersebut.

Oleh karena itu, para warga menjuluki kawasan ini sebagai Telaga Pasir. Karena, kisah kyai dan Nyai pasir yang melegenda dan menjadi cikal-bakal dari terbentuknya telaga sarangan.

Pulau Kawasan Telaga Sarangan, Dokpri
Pulau Kawasan Telaga Sarangan, Dokpri

Di tengah-tengah telaga sarangan terdapat sebuah pulau yang konon berisi makam 3 orang sakti bernama syekh mundur, Nyai Ramping dan Joko lelono. Selain ditunggu oleh seekor ular naga, kawasan ini juga ditunggu oleh seekor harimau putih yang baik dengan menjaga kawasan ini.(Sumber)

Keluargaku, wisata Sarangan, Dokpri
Keluargaku, wisata Sarangan, Dokpri

Begitulah mitos dan cerita yang melegenda hingga sekarang yang dipercaya oleh masyarakat, terlepas dari itu, kami sangat puas menikmati keindahan alam ini, pesona Telaga Sarangan yang selalu terkenang dihati.

*****

Salam hangat.

Sigit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun