Dari berbagai informasi telaga ini berada di ketinggian 1200 mdpl. Dengan luas wilayah kurang lebih 30 ha. Dan kedalaman air yang mencapai 28 meter. Daya tarik utama kawasan ini terletak di telaganya. Untuk menikmatinya  bisa menyewa perahu di telaga ini dengan harga 50 ribu rupiah.
Kita akan diajak berkeliling telaga selama 2 putaran dengan kecepatan yang cukup mendebarkan jantung, namun tetap asyik kami nikmati. Selain wahana kapal, kita juga bisa menggunakan jasa naik kuda, untuk berkeliling disekitar telaga, selain itu juga bisa beli cinderamata kaos dan berbagai macam souvenir cantik lainnya dan menikmati sate kelinci yang ada di kawasan tersebut.
Ada kisah mitos dan sejarah tradisi yang melegenda yang turun temurun dari cerita rakyat dan rata rata berbagai sumber menceritakan hal yang sama, yaituÂ
Bahwa asal-usul dari Telaga Sarangan berawal dari cerita mengenai sepasang suami istri yang tinggal di hutan lawu bernama, Kyai Pasir (Kyai Jailung) atau (Nyai Jailung). Mereka tinggal di sebuah rumah pondok di hutan.
Rumah pondok tersebut terbuat dari kayu. Walaupun , terbuat dari kayu. Namun, kedua pasangan ini sudah merasa aman dan tidak merasa terganggu. Mereka yang sudah tinggal lama di hutan, seperti sudah mengerti bagaimana karakter hewan buas. Jadi, mereka pun tetap aman walaupun hanya sebuah pondok.
Suatu hari, kyai pasir pergi ke ladang untuk bertanam. Ladang tersebut berada di tengah hutan yang menyebabkan kyai pasir harus menebang hutan satu per satu agar bisa berjalan ke sana. Kyai Pasir pun dikejutkan dengan penemuan telur ayam di sebuah pohon yang akan beliau tebang.
Kyai pasir pun membawa pulang telur tersebut. Diberikanlah telur itu kepada nyai pasir. Kemudian, mereka sepakat untuk merebus telur tersebut. Setelah mereka makan, kyai pasir pun melanjutkan kembali aktifitasnya di ladang. Sesampainya, di ladang hal aneh pun terjadi. Tiba-tiba kyai pasir merasa kesakitan.