Pula, patih yang membawanya pada peprangan.
Mata Hayam Wuruk goyah, pada sisa-sisa rintihan dan runtuhan
Matanya terus mencari di antara darah dan silsilah
Pajajaran!
Pajajaran!
Kematian, Pembantaian, Ooh betapa malang nasibmu
Betapa enggan hidup panjang menyertaimu
Gegara dewi elok pemikat hati
Gegara upeti
Gegara Sang Bekti
Matanya kembali mencari,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!