Untuk level negara, berapa kali menjuarai Piala Dunia adalah ukuran-ukuran yang selalu coba dicapai. Sampai berapa kali tampil di Piala Dunia bagi negara dengan kekuatan kelas dua pun bisa menjadi tolok ukur kebanggaan dan harga diri.
Memang, saya dulu juga kesal diejek jika kalah sampai belasan gol dalam pertandingan sepak bola di halaman rumah, atau diejek kakak kelas yang menang dalam pertandingan Class Meeting, bahkan sekolah lain dalam Porseni.
Ya, sepak bola sebagai sebuah permainan memang sederhana, seru, dan menyenangkan. Tapi ketika sepak bola dimainkan, ia tidak lagi sederhana, karena tak bisa untuk tak melibatkan emosi. Anda akan dengan ikhlas bergembira ketika membuat gol dan tim anda menang, tapi situasinya akan sulit untuk bisa tetap gembira ketika gawang anda kebobolan dan anda merasa sulit untuk membalasnya.
Keadaan inilah yang membuat kesederhanaan permainan hilang, dan keadaan ini pula yang membuatnya bisa dikemas menjadi bisnis bahkan industri. Harga diri.
*)Â gambar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H